Organisasi International Women's Travel Centre baru-baru ini merilis 10 negara yang dinilai paling tak aman untuk dikunjungi perempuan. Daftar ini ditujukan untuk wisatawan perempuan dan terdiri dari tempat yang layak dipertimbangkan perempuan sebagai tujuan wisata.
Ini berarti negara-negara seperti Afghanistan, Irak, Suriah atau Somalia yang tidak masuk dalam daftar ini juga tidak direkomendasikan untuk dikunjungi.
Dan daftarnya adalah sebagai berikut: India, Mesir, Meksiko, Brasil, Honduras, Kenya, Kolombia, Papua New Guinea, Arab Saudi dan Venezuela
Dalam pengantarnya, Marta Turnbull seorang travel bloger menyebutkan, sikap seorang perempuan ketika melancong di luar negeri juga mempengaruhi risiko keselamatan.
"Perempuan berisiko mengalami pelecehan, kekerasan seksual, perkosaan, dan pembunuhan, bahkan di negara asal sendiri. Saat bepergian di negara asing, bahaya lebih besar karena mungkin Anda tidak memahami perbedaan budaya dan masalah," katanya.
Ia mengingatkan, hanya karena sedang berlibur, Anda tidak bisa menganggap kebal dari bahaya. Apakah bepergian sendirian atau dalam kelompok, Anda tak bisa mengabaikan keselamatan dan kesejahteraan Anda.
"Memahami bagaimana membaca situasi di sekitar Anda dan langkah-langkah apa yang harus diambil untuk melindungi diri penting saat ingin melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang luar biasa," tambahnya.
Tapi, sama halnya Turnbull mengatakan merasa aman saat liburan, Lisa Edwards, travel bloger lainnya juga mengatakan asumsi berada dalam bahaya juga bisa merugikan.
"Sesekalinya saya merasa sangat tidak aman saat bepergian adalah ketika saya membiarkan prasangka saya tentang negara menjadi bahan bakar ketakutan saya," ujar Edwards yang selama lima tahun terakhir telah berlibur sendirian ke berbagai negara.
Edwards menambahkan, ia pernah membiarkan dirinya percaya telah dibius di sebuah toko di Dahab oleh pemilik toko. Padahal menurutnya, mungkin itu sebenarnya serangan panik yang disebabkan oleh rasa takut. Demikian pula ketika sedang berada di Kenya, kelompok orang dengan sepeda motor terus melihatnya.
"Tentu saja, perempuan dipandang secara berbeda di negara-negara tersebut dan adalah hal bodoh untuk tidak waspada. Tetapi sebagai seseorang yang menyadari potensi bahaya, saya mencoba untuk percaya diri dan mencoba untuk melihat hal-hal sebagaimana adanya," ujarnya.
Sedangkan travel blogger lainnya, Chloe Gunning yang menjalankan situs Wanderlust Chloe, menambahkan bukan hanya perempuan yang merasa terintimidasi saat melancong ke luar negeri.
Dia mengatakan siapa pun, baik laki-laki maupun perempuan, dapat merasa dalam bahaya saat berada di luar negeri karena berada di wilayah yang tidak dikenal. Belum lagi hambatan komunikasi karena bahasa yang berbeda. Karena itu, dia membagi pengalaman positifnya.
"Jika ada hal yang saya pelajari saat bepergian sendirian, itu adalah sebagian besar orang baik, jujur dan membantu," katanya sambil menambahkan ia kadang benar-benar merasa tak aman di lingkungannya sendiri di London daripada mengunjungi tempat-tempat yang sering membuat takut banyak orang, seperti Honduras atau Brasil. (Huffington Post)