Pada pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Alan, investor marina dari Singapura.
Menurut Fahrizal, terdapat lima zona potensi pengembangan yang teridenfikasi memiliki karakter unik di Kabupaten Pesisir Barat itu.
Zona 1 di gerbang selatan (Kotajawa) terletak di gerbang Pesisir Barat dari arah timur dan selatan; Zona 2 destinasi surfing (Pantai Tanjung Setia); Zona 3 pusat komersial dan pariwisata (Kota Krui); Zona 4 resor pantai dan bukit (Labuhan Jukung sampai Tembakak), dan zona 5 eko wisata (Pugung Tampak dan Muara Tembulih).
Daya tarik utama Kabupaten Pesisir Barat, yaitu darat dan akuatik/laut. Potensi darat terletak di sepanjang Taman Nasional Bukit Barisan hingga ke timur.
Daya tarik laut berada di sebelah utara sepanjang pesisir barat berupa pantai, situs menyelam, berselancar, dan kehidupan laut.
Dengan kondisi tersebut, katanya, Pesisir Barat dapat menjadi destinasi pariwisata kelas dunia.
Kabupaten ini juga berpotensi sebagai model pengembangan ekowisata terintegrasi dengan kekayaan sumber daya alam lainnya, serta model untuk resor dan pengembangan masyarakat sekitar.
"Pesisir Barat juga dapat dinominasikan sebagai peserta Taman Laut UNESCO, karena kekayaan alam lautnya," kata Fahrizal, didampingi kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Lampung, Sumarju Saeni.
Guna mewujudkan itu semua, pemerintah harus meningkatkan aksesibilitas dengan memperbaiki infrastruktur jalan dan bandar udara saat ini, termasuk perluasan Krui Airstrip. (Antara)