Menikmati Sate Ikan Blue Marlin di Pesisir Barat

Ardi Mandiri Suara.Com
Senin, 23 Februari 2015 | 04:12 WIB
Menikmati Sate Ikan Blue Marlin di Pesisir Barat
Blue Marlin. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ajakan dan promosi itu juga diikuti oleh pejabat di bawahnya, baik tingkat sekretaris daerah, para asisten, serta kepala dinas, atau badan, utamanya pejabat terkait promosi potensi daerah, yakni Dinas Kominfo dan Bagian Hubungan Masyarakat (Humas), serta tentu didukung penuh oleh media massa setempat.

Ikan Tuhuk, menurut nelayan setempat, Haryadi (45), selalu ada setiap hari hasil tangkapan nelayan di pantai barat Pesisir Barat, yang berjarak sekitar 350 KM arah barat laut, atau perjalanan sekitar lima hingga enam jam dari Kota Bandarlampung, Ibu Kota Provinsi Lampung.

Namun, karena ikan itu hidup di perairan laut lepas, area tangkapannya relatif agak jauh dari pantai, maka alat yang digunakan juga harus memadai.

"Ikan Tuhu itu apalagi yang besar ganas, bisa terbang. Jadi kalau tidak hati-hati bisa menerjang badan kita dan sangat bahaya, karena moncong mulutnya menyerupai tombak panjang dan tajam," katanya.

Bahkan, salah satu nelayan di kawasan Teluk Kiluan, Kabupaten Tanggamus, mengaku perlu waktu hampir lima jam untuk menaklukkan ikan Blue Marlin seberat sekitar 50Kg yang menyangkut di pancingnya, karena harus menunggu tenaganya hilang, atau lemas.

"Saya pernah memancing ikan Tuhu, hampir setengah hari baru tertangkap, karena setelah nyangkut di pancing dia bergerak terus dan harus kita ikuti. Baru setelah lemas, tenaganya habis bisa kita angkat ke perahu," kata Rusli, nelayan di Teluk Kiluan, sekitar 75 Km sebelah selatan Kota Bandarlampung.

Meski untuk mendapatkannya relatif sulit, namun harga daging ikan Tuhu relatif tidaklah mahal dan bisa didapatkan serta dinikmati dengan mudah di beberapa warung makan di Pesisir Barat.

Sebuah rumah makan sederhana di dekat pintu masuk Bandara Pekon Serai, Krui, Pesisir Barat, misalnya, jika nasib baik kita bisa mampir ke sana melihat langsung ikan Tuhu itu sedang dikuliti, diiris-iris dagingnya yang segar dan memerah, lalu selanjutnya dimasak sesuai pesanan pembeli, seperti digulai (sayur santan), digoreng, atau disate.

Harga satu tusuk sate ikan Tuhu juga tidak mahal, hanya sekitar Rp1.500 sampai Rp2.000 isi lima iris, atau Rp15.000 hingga Rp20.000/10 tusuk, tergantung besar dan banyak isi dagingnya.

Setelah disate, pembeli bisa memesan lagi sesuai selera, apakah akan menggunakan bumbu kacang atau kecap, pedas atau sedang, dan selanjunya akan dibungkus untuk dibawa pulang untuk keluarga, untuk oleh-oleh atau tidak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI