Suara.com - Selama ini kita sering mendengar istilah puber kedua yang biasanya mendera laki-laki atau perempuan di usia 40 tahun ke atas. Mereka digambarkan bisa kembali jatuh cinta layaknya kisah percintaan muda-mudi.
Tak jarang kondisi ini seringkali dikaitkan dengan kemungkinan perselingkuhan yang dihadapi seseorang yang mungkin sudah memiliki pasangan hidup.
Lantas apakah puber kedua benar-benar ada? Menurut seksolog Zoya Amirin, puber kedua biasanya dialami oleh orang berusia 40-45 yang sedang berada di puncak karier sehingga membutuhkan perhatian lebih. Namun menurutnya di dunia medis puber kedua tidak berlaku.
"Puber kedua itu merupakan fenomena psikologis, di dunia medis nggak ada. Ketika sedang ada di puncak karier maka ego seseorang akan meningkat. Sayangnya ego tinggi tidak dibarengi dengan kemampuan seksual yang baik dengan pasangannya, akhirnya mencari sandaran hati yang lain," ujarnya di Jakarta beberapa waktu lalu.
Untuk menyikapi fenomena puber kedua ini, Zoya menyarankan para pasangan untuk menjaga komunikasi yang baik. Keterbukaan penting terutama untuk mengetahui tingkat kebutuhan seksual pasangan agar bisa saling memenuhi dan tercipta keharmonisan.
"Komunikasi penting. Jadi ekspresikan saja secara jujur kepada pasangan keinginan seksualnya seperti apa. Dan katakan juga apa yang kita mau. Harus sama-sama memuaskan satu sama lain," imbuhnya.
Seperti diketahui, hubungan seksual pasangan seringkali dikaitkan dengan keharmonisan rumah tangga yang dijalani. Jika ada masalah dalam kehidupan seksual, sebaiknya segera konsultasikan ke ahlinya.
Hati-Hati, di Usia Ini Rawan Alami Puber Kedua
Jum'at, 20 Februari 2015 | 06:58 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Viral, Anak Bongkar Aib Ayah Kandung yang Ternyata Anggota DPRD Bogor, Diduga Selingkuh Bertahun-tahun
05 November 2024 | 00:23 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 15:20 WIB
Lifestyle | 15:10 WIB
Lifestyle | 14:53 WIB
Lifestyle | 14:52 WIB
Lifestyle | 14:41 WIB