Wah, Puber Kedua Memang Ada

Kamis, 19 Februari 2015 | 10:38 WIB
Wah, Puber Kedua Memang Ada
Ilustrasi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama ini kita sering mendengar istilah puber kedua yang biasanya dialami baik laki-laki maupun perempuan, saat usianya menginjak  40 tahun ke atas.  Memasuki usia paruh baya ini, banyak perempuan dan laki-laki bisa kembali jatuh cinta layaknya para remaja. Tak jarang kondisi ini dikaitkan dengan kemungkinan perselingkuhan yang dilakukan seseorang yang mungkin sudah memiliki pasangan hidupnya.

Lantas apakah puber kedua benar-benar ada? Menurut seksolog Zoya Amirin puber kedua memang bisa terjadi, dan biasanya dialami oleh seseorang yang berusia 40-45 tahun. Atau mereka yang sedang berada di puncak karir sehingga membutuhkan perhatian lebih.

Namun menurutnya di dunia medis puber kedua tidak berlaku.

"Puber kedua itu merupakan fenomena psikologis, di dunia medis ngga adak. Ketika sedang ada di puncak karir maka ego seseorang akan meningkat. Sayangnya ego tinggi tidak dibarengi dengan kemampuan seksual yang baik oleh pasangannya, akhirnya mencari sandaran hati yang lain," ujar Zoya dalam sebuah diskusi di Jakarta beberapa waktu lalu.

Untuk menyikapi fenomena puber kedua ini, Zoya menyarankan para pasangan untuk menjaga komunikasi. Keterbukaan, ujarnya, penting terutama untuk mengetahui kebutuhan seksual pasangan agar bisa saling memenuhi dan tercipta keharmonisan.

"Komunikasi penting. Jadi ekspresikan saja secara jujur kepada pasangan keinginan seksualnya seperti apa. Dan katakan juga apa yang kita mau. Harus sama-sama memuaskan satu sama lain," imbuh Zoya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI