Mengenal Yee Sang, Hidangan yang Hanya Ada di Tahun Baru Imlek

Senin, 16 Februari 2015 | 07:48 WIB
Mengenal Yee Sang, Hidangan yang Hanya Ada di Tahun Baru Imlek
Hidangan Yee Sang (suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Etnis Tionghoa memiliki sederet tradisi menyambut tahun baru Imlek, yakni berkumpul dan makan bersama seluruh keluarga. Dan saat tahun baru tiba, selain kue keranjang, ada juga hidangan yee sang yang memang hanya dibuat pada saat Imlek.

Yee sang atau yusheng adalah masakan Tiochiu berupa salad ikan segar yang ditambah irisan halus sayuran seperti wortel, timun, lobak hingga jahe. Warna-warni makanan terasa saat meriah saay dihadirkan dalam sebuah piring besar.

Hidangan Yee Sang, juga dilengkapi dengan saus plum, minyak wijen, kacang tanah, rempah, merica bubuk, dan kulit kayu manis bubuk sebagai campuran.

"Bahannya terdiri dari berbagai sayuran, berwarna-warni mirip salad. Ada timun, jahe merah, jahe putih, kacang tanah yang dihancurkan, dan berbagai bumbu pedas serta minyak," jelas Chef Apep Hendrawan dari Gran Melia Hotel, Jakarta pada suara.com belum lama ini.

Tapi bahan utama hidangan ini adalah ikan, yang dalam tradisi masyarakat Tionghoa, ikan  melambangkan keberuntungan. Biasanya, daging ikan yang dipakai dalam Yee Sang adalah irisan daging ikan salmon atau tuna, tuna yang sebelumnya sudah direndam dalam campuran minyak wijen, minyak goreng, dan merica.

Semua bahan, lanjut Apep, akan dicampurkan dalam piring besar untuk dsantap bersama. Acara santap diwarnai dengan mengaduk bersama seluruh anggota keluarga untuk melambangkan kebersamaan.

Menurut tradisi, ketika diaduk dengan saus, ikan dan sayuran harus diangkat tinggi-tinggi di atas piring. Semakin tinggi Yee Sang terangkat, maka semakin baik pula peruntungan yang akan didapat pada tahun yang baru. Tradisi mengaduk yee sang dan mengangkatnya tinggi-tinggi disebut Lo Hei.

Yee sang biasanya disantap oleh anggota keluarga pada malam sebelum pergantian tahun.

"Prosesi menyantap Yee Sang ini selalu dinanti-nanti oleh keluarga baik tua maupun muda. Saat mengaduk dan mencampurkannya ada doa juga yang mereka panjatkan dan ucapan tahun baru," tambah Apep.

Hidangan ini memiliki arti yang begitu besar bagi masyarakat Tionghoa dan dipercaya sebagai simbol kelimpahan dan kemakmuran bagi orang yang memakannya.  Bahkan, setiap unsur makanan ini mempunyai makna. Contohnya sayuran yang diiris panjang mengartikan rezeki yang diberikan tidak putus-putus. Lalu diberi minyak artinya agar semua urusan lancar.

Begitu juga dengan rasa Yee Sang yang manis, asam dan asin dimaksudkan agar kehidupan pada tahun yang akan datang berlangsung aman tanpa bencana.

Tradisi menyantap Yee Sang sendiri berasal dari kawasan pantai selatan Cina, wilayah Chaozhou dan Santou. Tradisi tersebut dipercaya sudah ada sejak 1.500 tahun yang lampau. Selain di Indonesia, Yee Sang juga populer di kalangan masyarakat Singapura dan Malaysia, yang dihidangkan sebagai makanan pembuka, dan biasanya dimakan pada hari Renri (hari ke-7 bulan pertama kalender Imlek).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI