Suara.com - Tess Christian (50 tahun) memutuskan untuk tidak tersenyum selama 40 tahun terakhir. Alasannya sederhana, dia ingin tetap terlihat muda.
Tess berasumsi, tersenyum bisa menimbulkan kerut di wajah.
Bahkan, di acara pernikahannya, Tess juga tidak tersenyum. Begitu juga ketika anak pertamanya lahir. Ternyata, Tess mengambil keputusan untuk tidak tersenyum karena perintah dari gurunya.
Ketika itu, salah satu gurunya meminta kepada seluruh murid untuk tidak tersenyum. Awalnya, Tess melakukan itu bukan karena alasan untuk tetap awet muda. Kalau ada sesuatu yang lucu, Tess hanya menyeringai. Lama kelamaan, Tess mulai terbiasa untuk tersenyum.
Terlebih, ketika dia tahu bahwa tersenyum bisa menimbulkan kerut di wajah. Tess mengaku mengidolakan ikon Hollywood seperti Marlene Dietrich. Sosialita Kim Kardashian juga sempat mengaku berusaha untuk tidak tersenyum atau tertawa karena hal itu bisa menimbulkan kerutan.
Ahli dermatologist, Dr Nick Lowe mengungkapkan, tidak tersenyum merupakan cara yang efektif untuk mencegah penuaan.
“Kerutan bisa terjadi karena pengerutan secara konstan karena senyuman dan garis di kening oleh otot wajah. Jadi, inilah fungsi botox yaitu mengurangi aktivitas otot,” katanya.
Namun, para ahli masih berbeda pendapat tentang itu. Psikolog Amanda Hills justru mengatakan, sentum merupakan cara yang krusial untuk mencapai kesehatan jiwa. Karena, senyum mengeluarkan endorphine yang dikenal sebagai hormone bahagia sehinga membuat seseorang merasa nyaman. Kata dia, otak tidak tahu apabila Anda berpura-pura seyum karena otak hanya menangkap pergerakan otot.
Sejumlah studi juga mengungkapkan, kebahagian bisa meningkat dengan cara tersenyum bahkan ketika seseorang tengah merasa tidak bahagia. Karena itu, para ahli kerap menganjurkan orang yang mengalami depresi untuk tersenyum. (Dailymail/Emirates24/7)