Gaji Rendah, Banyak Pramugari Jepang Terjebak Kegiatan Prostitusi

Esti Utami Suara.Com
Senin, 09 Februari 2015 | 21:14 WIB
Gaji Rendah, Banyak Pramugari Jepang Terjebak Kegiatan Prostitusi
Ilustrasi pramugari (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sejumlah pramugari di Jepang mengaku terjebak dalam kegiatan prostitusi untuk menutupi penurunan gaji yang diterima. Beberapa pramugari yang tidak disebutkan namanya mengaku kepada Shukan Pos, tidur dengan pilot dengan bayaran tertentu.

Menurut tulisan itu, mereka dibayar 300-450 poundsterling atau sekitar Rp6-9 juta untuk 90 menit.  Mereka yang masih berusia kurang dari 30 tahun yang paling diminati.

"Kami memiliki tanggal kedaluwarsa," kata seorang pramugari yang mengaku berumur 29 tahun, yang juga terlibat dalam 'layanan' yang mengkhususkan diri dalam menawarkan pramugari.

Pramugari yang bersedia untuk melakukannya dengan pilot, memberikan nomor mereka ke pramugari senior yang secara efektif berperan sebagai perantara.  Menurut Shukan Post, pramugari bisa menjadi pekerja paruh waktu sebagai 'lady escort' yang mengkhususkan diri dalam menawarkan klien pramugari udara.

"Ada juga sistem di mana pilot menggunakan sinyal tangan untuk memberitahu mereka tertarik, dan berapa banyak mereka akan membayar," ujar pramugari lain.

Hal ini dilakukan saat pemeriksaan pra-penerbangan, di mana pramugari berbaris sebelum pilot dan co-pilot masuk pesawat. Saat itulah para pilot menjatuhkan sinyal dengan jari-jari mereka.
Menurutnya, empat jari diangkat ke hidung menunjukkan tawaran 40.000 yen (sekitar 225 poundsterling) untuk menginap di sebuah hotel.

Di Jepang, menjadi pramugari --dikenal sebagai soochoowadesu-- adalah mimpi bagi banyak perempuan. Setiap tahun, puluhan ribu perempuan muda melamar pekerjaan sebagai awak kabin di sejumlah maskapai penerbangan.

Namun kenyataannya, pramugari bukanlah seindah yang mereka bayangkan. Menurut Departemen Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan, gaji pramugari Jepang telah merosot secara signifikan selama satu dekade terakhir. Sementara jam kerjanya lumayan panjang.

Para pramugari di Jepang harus menerima kenyataan gaji mereka justru turun dari 28.000 poundsterling setahun pada 2004 menjadi hanya 22.000 poundsterling pada 2013. Kondisi inilah yang membuat banyak pramugari terjebak dalam kegiatan prostitusi. (dailymail.co.uk)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI