Disebut Asperger, Ini Tanggapan Vladimir Putin

Esti Utami Suara.Com
Sabtu, 07 Februari 2015 | 14:41 WIB
Disebut Asperger, Ini Tanggapan Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Reuters/Mikhail Klimentyev)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Rusia Vladimir Putin marah besar menyusul publikasi hasil analisa Pentagon yang menyebutnya menderita sindrom Asperger, salah satu bentuk autisme.

"Itu adalah kebodohan yang tidak layak dikomentari," kata Dmitry Peskov, juru bicara Putin sebagaimana dikutip situs berita Gazeta.ru.

Pernyataannya muncul setelah USA Today melaporkan bahwa sebuah penelitian 2008 yang dilakukan oleh lembaga internal Pentagon, menyebut Putin memiliki sindrom Asperger, yang membuatnya untuk mengerahkan "kontrol ekstrim" di lingkungannya dan tidak nyaman dengan interaksi sosial.

Tapi tampaknya penyelidikan ini tidak pernah sampai ke Menteri Pertahanan ataupun pengambil keputusan lainnya.

Kesimpulan ini diambil setelah para ahli mempelajari gerakan dan ekspresi wajah Putin melalui rekaman video. Mereka berteori bahwa perkembangan saraf Putin terganggu pada masa bayi, dan memberinya ketidakseimbangan fisik dan ketidaknyamanan dengan interaksi sosial.

"Tantangan perilaku yang mendalam ini telah diidentifikasi oleh ahli saraf terkemuka sebagai sindrom Asperger, gangguan autis yang mempengaruhi semua keputusannya," tulis Brenda Connors yang menulis hasil penyelidikan itu.

Connors, yang juga telah menganalisis bahasa tubuh pemimpin dunia lainnya melanjutkan selama krisis, untuk menstabilkan dirinya dan persepsi tentang konteks yang berkembang Putin berusaha memaksakan kontrol ekstrimnya.

Namun teori tentang kondisi Putin ini tak bisa definitif dikonfirmasi tanpa scan otak, kata laporan itu. Namun para ahli menyebutkan bahasa tubuh presiden Rusia dan "microexpressions" sebagai indikator Asperger. (news.com.au)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI