Suara.com - Akhir-akhir ini media massa nasional dan internasional sering memberitakan peristiwa kecelakaan dan hilangnya pesawat komersil. Terakhir jatunya pesawat TransAsia di Sungai Keelung, Taipei, Taiwan, pada Rabu (4/2/2015).
Sebelum itu jatuhnya pesawat AirAsia Flight QZ8501 antara Indonesia dan Singapura tahun lalu. Belum lagi Malaysia Airlines MH17, dan Malaysia Airlines MH370. Itu menakutkan.
Hanya saja ada beberapa alasan yang mendorong Anda tidak perlu takut dengan penerbangan. Mirror merangkum alasan-alasan itu.
1. Risiko kecelakaan dalam penerbangan lebih rendah dibandingkan di darat. PlaneCrashInfo mempunyai data risiko itu 1 berbanding 14 juta. Artinya, lebih besar kemungkinan Anda meninggal saat jatuh dari tempat tidur, dan meningal di tempat kerja.
Biro Kecelakaan Pesawat Archives (B3a) di Swiss melaporkan sejak tahun 1943, jumlah kecekaaan pesawat sipil terus menurun. Tahun 1978 ada 350 kecelakaan, sementara tahun 2014 kemarin ada sekitar 120 kecelakaan pesawat.
2. Selain kecelakaan pesawat, jumlah penumpang yang meninggal juga terus berkurang sejak tahun 1972. Namun tahun 2014 kemarin, jumlah yang meninggal meningkat drastis. Jumlahnya hampir 1500 orang. Banyaknya korban bisa ditoleril lantaran kebanyakan pesawat yang jatuh adalah pesawat besar.
3. Mungkinkah pesawat hilang? Kejadian pesawat hilang dalam penerbangan jarang terjadi. Rata-rata hanya 1 pesawat dalam kurun waktu 2 tahun. Di banding tahun 1944, ada 24 pesawat yang hilang dalam setahun.
Sementara Psikolog Paul Slovic dan Baruch Fischhoff pernah meneliti soal ketakutan kebanyakan orang naik pesawat untuk berlibur. Menurut mereka ketakutan itu terjadi karena tingkah laku yang tidak terkontrol saat berwisata.
Dengan kata kain jika pilot dalam pesawat yang Anda naikkan itu penerbang hebat, kenapa musti khawatir? Tetap nikmati liburan Anda dengan menggunakan pesawat!
Berlibur dengan Pesawat Masih Jauh Lebih Aman
Pebriansyah Ariefana Suara.Com
Jum'at, 06 Februari 2015 | 14:41 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
10 Tahun Tragedi MH17, Luka Lama Belum Sembuh, Keadilan Masih Dicari
17 Juli 2024 | 16:51 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI