Ketika Para Lelaki Menggandrungi Batu

Jum'at, 06 Februari 2015 | 09:38 WIB
Ketika Para Lelaki Menggandrungi Batu
Keramaian di Pusat Perdagangan Batu di Pasar Rawa Bening (suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kaum Adam, khususnya di Jakarta, beberapa bulan belakangan ini memiliki kesenangan baru, yakni mengoleksi batu. Di mana-mana orang sedang hangat membicarakan batu yang sedang in atau keindahan sebuah batu.

Tak hanya itu, lapak atau kios batu akik pinggir jalan juga makin banyak ditemukan di banyak titik di Jakarta. Hobi baru ini juga membuat Jakarta Gems Center (JGC), Rawa Bening, Jakarta Timur. salah satu pusat batu-batuan di Jakarta makin sesak dipenuhi pengunjung.

Saat suara.com coba menyambangi lokasi ini, lorong lapak bersekat itu penuh sesak oleh pengunjung. Beberapa orang tampak sedang memilih dan dengan jeli memeriksa bebatuan yang dijual. Beberapa sibuk menyenter dan berdiskusi. Adapula yang mengepas batu-batu itu di tangannya.

Peningkatan pembeli ini menurut Hasan, salah satu penjual batu akik di JGC, sudah dirasakan sejak tahun 2014 lalu. Menurutnya, 'hobi dadakan' yang menjangkiti warga ibukota ini berawal dari pencarian jenis batu yang dipakai oleh beberapa tokoh. Seperti Batu Bacan yang ramai dicari karena sempat dipakai oleh Presiden SBY.

"Dari situ banyak orang makin nyari batu Bacan, baru deh ke yang lain-lain. Seperti jenis Kladen kalau dulu harganya di bawah, sekarang udah cukup mahal," jelasnya.

Hasan mengaku, omzet yang diraupnya bisa sebesar Rp3 juta sampai Rp5 juta per hari.

"Kalau Sabtu-Minggu bisa mencapai 5 kali lipat. Karena yang datang dari mana-mana," tambahnya.

Sekarang ini, lanjut Hasan, selain Batu Bacan yang berasal dari Halmahera, Black Opal atau Kalimaya asal Banten, serta Batu Pancawarna sedang menjadi favorit.  Soal harga, sebenarnya tak ada patokan yang pasti untuk batu akik dan batu mulia. Ada yang ratusan ribu rupiah, tapi tak sedikit yang harganya mencapai ratusan juta rupiah jika memang batu itu sangat unik dan langka. Dan untuk saat ini, yang bisa dibilang mahal adalah Batu Bacan dan Black Opal untuk jenis Batu Akik, kemudian diamond untuk batu mulia.

Banyak lelaki yang terpikat pada keindahan batu ini (suara.com/Dinda Rachmawati)

Andri, seorang penggemar batu mengatakan, salah satu alasan yang membuat bebatuan menjadi tren saat ini adalah karena pergaulan. Di mana seorang penggemar batu mempengaruhi orang lain dengan memakai, memamerkan, membujuk, bahkan menjual cincin yang dipakainya.

"Saat ini juga semakin bervariasi jenis batu dan pengikatnya, dari mulai yang berbahan kuningan, titanium, perak hingga emas. Jadi semakin banyak pilihan," jelasnya sambil memilih bebatuan di JGC.

Andri yang mengaku sudah menyenangi sejak 10 tahun silam, termasuk bukan orang yang meyakini bahwa batu-batuan dapat memancarkan energi tertentu ataupun mempengaruhi karakter si pemakai.

"Kalau saya sih hanya bersifat sebagai perhiasan dan hobi koleksi saja," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI