Suara.com - Pada tahun 2020 mendatang Indonesia akan menjadi kiblat busana muslim dunia. Untuk merealisasikan hal itu para pelaku industri fesyen muslim berharap agar istilah yang mereka bidangi diubah menjadi 'Modest Fashion' agar bisa diterima penikmat fesyen dunia, baik muslim maupun non muslim.
Hal ini diungkapkan Menteri Pariwisata, Arief Yahya saat konferensi pers Pre Event Indonesia Fashion Week yang bertajuk Sunday Dress Up di Jakarta, Minggu (1/2/2015). Arief sepakat dengan penggunaan istilah 'Modest Fashion' untuk menyebut busana muslim. Menurutnya melalui penamaan ini, target Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia semakin mudah tercapai.
"Penamaan ini akan memudahkan Indonesia mencapai target pada 2020 mendatang. Namanya juga lebih eksklusif di mana nggak cuman yang muslim saja yang bisa pakai, tapi non muslim pun juga bisa," ujarnya.
Direktur Indonesia Fashion Week, Dina Midiani membenarkan pendapat ini. Menurutnya industri fesyen sebaiknya tidak dikait-kaitkan dengan agama tertentu.
"Kalau secara bisnis ya kita harap segmen yang bisa digarap muslim dan non muslim di pasar internasional. Lagian modest kan intinya tertutup, sopan dan sederhana, mencerminkan busana muslim juga kan," ungkapnya.
Pada gelaran Indonesia Fashion Week tahun ini, Dina mengatakan akan ada peningkatan porsi untuk busana muslim. Dari 665 brand, 30 persen di antaranya akan diberikan untuk busana muslim.
"Bahkan satu hall kita sediakan khusus untuk brand fesyen muslim, di Cendrawasih Hall. Kalau dulu kita masih gabungkan fesyen lainnya," tambah Dina.
Upaya Indonesia Menjadi Kiblat "Modest Fashion" pada 2020
Minggu, 01 Februari 2015 | 13:43 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Kaum Hawa Merapat! Ini 5 Tren Hijab 2024: Ramah Lingkungan hingga Minimalis
12 November 2024 | 16:06 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI