Shake Shack, Restoran yang Ditakuti McDonald's

Sabtu, 31 Januari 2015 | 12:16 WIB
Shake Shack, Restoran yang Ditakuti McDonald's
Menu Shake Shack (dok. Shake Shack)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penjualan global McDonald's terus turun sejak Juli tahun lalu. Di antara penyebabnya adalah Shake Shack, perusahaan siap saji yang kini ditakuti McDonald's.

Shake Shack merupakan restoran siap saji yang bediri 14 tahun silam. Awalnya Shake Shack dijual di gerobak di New York. Shake Shack menjual hot dog, burger, kentang goreng, dan soda.

Namun 14 tahun kemudian atau tahun ini, harga saham di pasar Amerika Serikat mencatat saham Shake Shack naik 2 kai lipat dengan harga USD 48 perlembar saham. Capaian itu menjadikan Shake Shack menjadi salah satu restoran siap saji yang diperhitungkan dalam 10 tahun terakhir.

The Washington Post menganalisa penaikkan harga saham dan penjualan Shake Shack cukup dramatis. Sebab saat ini pasar makanan siap saji selalu dirong-rong oleh isu kesehatan. Sebut saja makanan siap saji tidak sehat dan mahal.

Pendiri Shake Shack, Danny Meyer mengatakan restorannya itu diluncurkan pertama kali tahun 2001. di Madison Square Park. Sekarang restorannya ada di 9 negara, termasuk di Rusia, Turki dan Dubai.

Dia bercerita, butuh waktu 3 tahun atau pada tahun 2004, Shake Shack membuka restoran pertamanya. Tahun 2015 ini, dia berjanji akan ada 10 restoran baru di Amerika Serikat dan beberapa negara.

Meyer optimis penjualan global Shake Shack yang saat ini mencapai USD 72 miliar atau Rp 897 triliun, bisa menarik investor untuk menanamkan modal.

Meski, harga porsi Shake Shack lebih mahal dari restoran siap saji lain. Harga makanan di Shake Shack rata-rata USD 11, 90-an sen lebih mahal dari McD. Sementara jumlah kalori tiap porsi yang terdiri dari burger daging, kentang goreng dan soda mencapai 2.000 kalori.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI