Pemburu Tas Bermerek, Dari Artis, Pengusaha Hingga Pelajar

Rabu, 28 Januari 2015 | 18:20 WIB
Pemburu Tas Bermerek, Dari Artis, Pengusaha Hingga Pelajar
Tas dan sepatu Chanel (suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penasaran ingin mengetahui lebih banyak bagaimana roda perdagangan tas bekas bermerek di Jakarta, maka saya menemui Putri Fajar yang telah menekuni bisnis ini selama enam tahun.  

Saat suara.com bertandang ke rumahnya di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, sederet tas bermerek tersimpan rapi di rak yang berada di lantai dua. Menurut Putri, harga tas-tas itu berkisar antara Rp5 juta (untuk tas merek menengah) hingga Rp600 juta (untuk tas high end).

Selain tas-tas bermerek, Putri juga menjual sepatu dan beragam aksesoris. Tapi untuk dua item terakhir ini biasanya adalah barang baru.   

Putri memang sengaja tak membuka butik atau toko untuk menjalankan usahanya. Roda usahanya lebih banyak dijalankan secara online melalui akun facebook atau instagram @putrifajar_authenticbags.

Langkah ini diambil karena perputaran barang dagangannya sangat cepat. Apalagi jika itu menyangkut tas-tas high end seperti Hermes, Louis Vuitton, atau Channel meski harganya mencapai puluhan juta rupiah. Hampir setiap minggu koleksinya bisa berganti. Dan dalam sebulan Putri mengaku rata-rata menjual puluhan tas!

Dan kisah perburuan perempuan Jakarta untuk memiliki tas bermerek ternyata seperti drama.  Saking ngebetnya memiliki tas bermerek, tak jarang perempuan rela menguras habis tabungannya. Dan hanya dalam hitungan hari, mereka menjual lagi tas seharga puluhan hingga ratusan juta rupiah itu sebagai tas bekas dengan alasan butuh uang.

"Sering mereka memaksa minta dicarikan tas dengan model tertentu, hanya agar bisa menentengnya di acara yang harus dihadirinya," ujar ibu dua anak ini.

Namun tak sedikit juga orang yang memang memburu tas-tas bermerek untuk dikoleksi. Menurut Putri, mereka yang masuk golongan ini adalah para penggemar fanatik merek tertentu. Mereka biasanya memesan jauh-jauh hari, dan minta dihubungi jika memang model tas yang diinginkannya tersedia.

Golongan ini biasanya sangat detil memperhatikan tas yang akan dibelinya, dan tak segan membatalkan niatnya membeli jika memang tak sesuai dengan keinginan mereka. Mereka biasanya memburu tas-tas yang memang terbatas dan sangat sulit didapatkan.

Putri Fajar dan tas bekas bermerek jualannya. (suara.com)

Dari berbagai kalangan.
Pelanggan yang datang ke Putri, baik yang menitipkan atau membeli tas bekas bermerek, datang dari berbagai latar belakang. Baik pengusaha, artis, istri pejabat atau orang biasa.

"Bahkan kadang pelajar atau mahasiswa pun membeli tas yang harganya puluhan juta rupiah," ujar Putri yang tak sanggup menyembunyikan rasa herannya.

Tak jarang, ibu dua anak ini juga menerima  pelanggan dari luar Jakarta atau malah dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura dan Thailand yang melakukan transaksi secara online. Namun ia mengaku tidak melayani pembeli yang datang terlalu jauh seperti dari Amerika Serikat.

"Terlalu berisiko," ujar Putri.
 
Mengapa orang begitu percaya pada Putri, karena ia memberikan jaminan produk yang dijualnya 100 persen tulen alias asli. Bahkan, jika ternyata produk yang dibeli darinya terbukti palsu bertahun-tahun kemudian, ia tak segan mengganti uang yang telah dibayarkan oleh pelanggannya.  

Sementara Thanthan, dari Pronto Moda mengatakan bisnis tas bekas bermerek ini sangat menjanjikan.  Sangat banyak perempuan, ujarnya, menggilai barang bermerek termasuk tas bermerek.  Dan mereka datang dari berbagai kalangan.

"Dan mereka akan senang jika bisa memilikinya satu saja, bahkan ketika itu bukan barang baru," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI