Prosedur yang Dijalani Lelaki Untuk Membesarkan "Mr P"

Esti Utami Suara.Com
Rabu, 28 Januari 2015 | 14:56 WIB
Prosedur yang Dijalani Lelaki Untuk Membesarkan "Mr P"
Ilustrasi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seperti halnya membesarkan payudara pada perempuan, operasi membesarkan "Mr P" belakangan juga makin diminati kaum Adam. Prosedur ini disebut bisa secara signifikan meningkatkan ukuran penis, baik panjang maupun diameternya, tanpa mempengaruhi kinerja seksual ataupun sensitivitasnya.

Menurut Dr Roberto Viel dan Dr Maurizio Viel, pemilik klinik pembesaran alat vital lelaki, prosedur ini biasa dilakukan dengan sedasi atau bius lokal, dan bukan anestesi umum. Sehingga pasien tidak harus menginap dan bisa pulang pada hari yang sama.

Untuk meningkatkan panjang, sebuah insisi (sayatan) dibuat di atas pangkal penis. Cara ini dapat membuat "Mr P" bertambah panjang hingga dua inci atau hampir 5 centimeter.

Sedangkan untuk meningkatkan diameter, akan dilakukan semacam implan lemak yang diambil dari salah satu bagian tubuh si pasien.  Roberto mengungkapkan, ia harus sering membatasi harapan pasiennya. Seperti misalnya panjang hanya dapat ditingkatkan 2,5 centimeter hingga 5 centimeter dan panjang ketika ereksi tidak dapat diubah.

Namun, ia menegaskan banyak  laki-laki  menginginkan sesuatu yang sederhana saja, seperti lebih percaya diri di pantai, di kamar mandi komunal atau dalam urusan ranjang mereka meski sebenarnta mereka memiliki kehidupan yang bisa dikatakan baik-baik saja.

"Pada dasarnya mereka ingin memiliki sesuatu yang lebih besar karena ingin merasa lebih percaya diri, sebelum dan sesudah berhubungan intim," terangnya.

Laki-laki, ujarnya, ingin mengekspos dan menunjukkan bahwa mereka memiliki 'senjata' berukuran baik. Sementara laki-laki yang dengan tumpukan lemak berlebih di sekitar "Mr Pnya"  juga bisa menjalani prosedur sedot lemak, untuk membuat 'senjatanya' terlihat lebih besar.

"Mereka mungkin memiliki penis ukuran normal tapi lemak yang menutupinya. Dalam hal ini, pendekatan pertama yang dilakukan adalah sedot lemak yang akan mengekspos sebagian besar penis," pungkasnya. (dailystar.co.uk)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI