Suara.com - Di tengah-tengah hangatnya perbincangan seputar isu apel impor asal Amerika Serikat (AS) merk Granny Smith dan Gala yang terkontaminasi bakteri berbahaya yaitu Listeria Monocytogenes, kini muncul lagi kekhawatiran baru yaitu adanya kandungan arsenik pada ayam broiler di AS.
Kekhawatiran inilah muncul, karena berdasarkan penelitian Food and Drug Admininistration (FDA) yang dilansir baru-baru ini terbukti 70 persen ayam mengandung kadar anorganik arsenik yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Kandungan arsenik tersebut berasal dari pakan yang menggunakan Roxarsone yang dapat memicu penyakit kanker.
Beranjak dari fakta itulah Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) meminta pemerintah untuk memeriksa kandungan daging ayam broiler yang diproduksi dan diedarkan di Indonesia.
"Tidak tertutup kemungkinan daging ayam broiler yang diproduksi di sini (Indonesia, red) mengandung racun yang sama, karena 75 persen bahan baku pakan masih impor dan sebagian besar dari AS," ungkap Ade M Zulkarnain, Ketua Umum Himpuli, dalam keterangan tertulisnya yang diterima suara.com di Jakarta, Rabu (28/1/2015).
Kendati penelitian FDA dilakukan di AS, lanjut dia, pemerintah Indonesia tetap harus mewaspadai masalah tersebut. Untuk itu, langkah yang harus segera dilakukan adalah memeriksa dan meneliti produksi ayam di negeri ini.
Apalagi, kebutuhan bahan baku pakan selama ini, kata Ade, sekitar 75 persen masih berasal dari luar negeri, khususnya dari AS. Selain itu, growth promotor yang terkandung dalam pakan ternak unggas harus lebih diawasi penggunaannya di pabrik-pabrik pakan ternak unggas.
Lebih lanjut Ade menjelaskan bahwa saat ini, kontribusi daging ayam adalah yang terbesar dari pemenuhan daging nasional, yaitu sekitar 67 persen. "Produksi daging ayam tahun lalu mencapai 2,2 miliar ekor dan untuk tahun ini diprediksikan hampir mencapai 3 miliar ekor," jelasnya.
Dengan besarnya produksi serta konsumsi daging ayam, tambah dia, maka pemerintah harus lebih mewaspadai berbagai kemungkinan yang bisa terjadi, termasuk masalah kandungan arsenik.
"Himpuli sangat prihatin dengan hasil temuan FDA tersebut dan berharap ayam yang diproduksi di Indonesia tidak mengandung racun berbahaya itu. Untuk lebih meyakinkan masyarakat, maka pemerintah mau tidak mau harus terjun langsung dan memeriksa ulang kandungan daging maupun pakan ternak yang beredar," tegas Ade.
Waspada Arsenik, Pemerintah Diminta Periksa Daging Ayam
Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 28 Januari 2015 | 12:43 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Harga Pangan Kian Mahal, Kantong Rakyat Makin Menjerit
30 September 2024 | 09:45 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 15:36 WIB
Lifestyle | 15:21 WIB
Lifestyle | 14:58 WIB
Lifestyle | 14:35 WIB
Lifestyle | 14:10 WIB
Lifestyle | 13:48 WIB