5 Alasan Orang Berselingkuh dan Kansnya untuk Diselesaikan

Selasa, 27 Januari 2015 | 14:48 WIB
5 Alasan Orang Berselingkuh dan Kansnya untuk Diselesaikan
Ilustrasi selingkuh (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebuah laporan yang dirilis baru-baru ini menyebut, Januari adalah bulan terburuk dalam satu tahun. Pasalnya pada bulan ini, paling banyak terjadi perselingkuhan.  Ini didasarkan pada fakta  tentang anggota sebuah situs kencan. Di mana, pada bulan Januari anggota yang telah terikat dalam pernikaham justru lebih banyak daripada mereka yang belum menikah.

Tapi kenapa sebenarnya orang berselingkuh? Kadang orang berselingkuh untuk memberitahu pasangannya, bahwa hubungan yang telah dijalani layak untuk diakhiri. Tapi kadang  ada alasan tersembunyi di balik perselingkuhan. Seorang psikoterapis melihat alasan umum mengapa seseorang berselingkuh, berikut beberapa di antaranya.
 
1. Ketakutan karena hubungan telah berubah
Ini adalah situasi ketika salah satu atau kedua belah pihak sepakat untuk tidak lagi berdebat. Mereka akan sama-sama keras menghadapi perbedaan daripada menyelesaikannya. Karena mereka tidak bisa lagi berbagi, dan tidak lagi merasakan kedekatan sehingga mencari kehangatan di tempat lain. Seringkali, dalam kasus ini, pasangan yang berkhianat adalah mereka yang merasa tidak lagi dipedulikan. Tapi ketika kedua belah pihak menyadari peran mereka dalam menghindari konfrontasi, ada kemungkinan mereka bisa berusaha menyelamatkan hubungan. Sehingga dalam kasus ini prospek untuk pemulihan masih terbuka lebar.

2. Terlalu takut mengalah untuk pasangan
Beberapa orang takut membuka diri dan mengakui ketergantungan mereka. Sebaliknya, mereka lebih memilih untuk berdebat. Hal ini bisa menyebabkan pasangannya tak lagi mempedulikan sehingga memicu perselingkuhan. Bahkan kadang meningkat menjadi pengkhianatan yang lebih serius. Saat mereka datang ke konselor hubungan,  biasanya hubungan sudah di ambang perpisahan. Jika kedua pasangan dapat belajar untuk melihat cara yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah, hubungan masih bisa diperbaiki.  

3. Tidak merasakan keintiman
Dalam hal ini, pasangan yang berselingkuh menemukan realitas hubungan, setelah masa-masa rumit yang dilewati, dan tahap baru yang ia jalani. Pasangan baru tampak jauh lebih mudah, sampai pasangan baru tersebut bisa benar-benar mengenal mereka dan kemudian siklus yang sama terulang lagi. Seseorang dengan tipe ini kadang melalui siklus seperti ini beberapa klai, sebelum menyadari bahwa melibatkan orang lain untuk masuk ke masalah mereka itu tidak benar.  

4. Pecandu seks
Seorang pecandu seks akan selalu menganggap hubungan dengan pasangan aslinya penuh kekurangan. Berbeda dengan kecanduan lainnya, mereka yang kecanduan seks dapat terus berselingkuh tanpa henti kecuali ia siap mengubah diri. Orang seperti ini tetap membutuhkan pasangan tetap, untuk menghindari risiko yang dia dapatkan di luar, seperti bertanggungjawab atas kehamilan perempuan selingkuhannya. Prospek untuk pemulihan sangat kecil. Pecandu seks kecil kemungkinan berubah, sehingga untuk  mengatasinya tergantung sepenuhnya pada toleransi dari pasangan.

5. The-exit affair
Tujuan dari perselingkuhan 'keluar' adalah mencoba untuk memaksa pasangan yang tidak berkhianat untuk mengakhiri hubungan mereka. Dalam hal ini, tujuan dari perselingkuhan adalah untuk mengatakan: "Ini telah berakhir" karena komunikasi yang terbuka dan jujur t​idak lagi terjadi. Berselingkuh memang sering dilihat sebagai penyebab perpecahan, tapi dalam kasus ini, perselingkuham justru dilihat sebagai jalan keluar. Sehingga harapan untuk pemulihan bisa dikatakan hampir tidak ada. (timesofindia.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI