Denada, Angkat Eksotisme Indonesia Lewat KAIL Bags

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 26 Januari 2015 | 16:40 WIB
Denada, Angkat Eksotisme Indonesia Lewat KAIL Bags
Denada dengan salah satu koleksi tas kulit rancangannya berlabel 'KAIL'. (Foto: suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dunia tarik suara yang telah membesarkan nama Denada di jagat panggung hiburan sebagai penyanyi rapper tak lantas membuatnya berpuas diri. Ini terlihat dari semangat perempuan bernama lengkap Denada Elizabeth Anggia Ayu Tambunan untuk terus menjajal kemampuannya agar tetap bisa berkarya.

Dan kini, perempuan kelahiran Jakarta, 19 Desember 1978 ini melebarkan sayapnya ke dunia fesyen, yaitu tas kulit dengan label KAIL bags, yang merupakan bisnis premium ladies handbag. Bisnisnya itu telah dirintisnya sejak 2012.

Hebatnya lagi, semua tasnya itu didesainnya sendiri, dan peminatnya tak hanya di dalam negeri, tetapi juga luar negeri seperti Jerman, Belanda, Amerika Serikat dan Inggris.

Lantas, bagaimana ceritanya Denada bisa menjadi desainer tas? "Sebetulnya sih dimulai dari rasa penasaran saya, apalagi saya 'kan memang menyukai tas dan waktu hamil senang menggambar desain tas," ceritanya mengawali perbincangan, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Senang Mendesain Tas Saat Hamil



Nah, kegemarannya menggambar berbagai desain tas yang dipakainya sendiri ini ternyata diminati oleh banyak orang. Di situlah, Denada tertarik untuk menekuni bisnis tersebut.

Ia kemudian memutuskan untuk mengambil kursus singkat di Polimoda, Florence, Italia.

"Saya memilih Italia, karena negara tersebut terkenal dengan produksi tas kulitnya di dunia. Di sana saya juga banyak belajar dan mengunjungi banyak pengrajin tas," jelas istri fotografer Jerry Aurum ini.

Selama hamil, Denada mengakui, tidak mau melakukan kegiatan yang berhubungan dengan entertainmen. "Nggak tau kenapa bawaannya ya seperti itu. Saya nggak mau nyanyi, nggak kepengin lihat kamera, dan lain lain," tutur ibu dari Shakira Aurum itu.

Kegiatan yang disenanginya kala itu, kata Denada, hanya menggambar. Padahal, sebelumnya ia tidak menyukai aktivitas itu. "Nah, ketika akhirnya berangkat ke Italia untuk belajar bag design dalam keadaan hamil muda, saya tetap enjoy lho. Padahal di sana tinggal sendiri selama berbulan-bulan, karena suami tidak bisa menemani karena harus bekerja," ungkapnya.

Selama tinggal di Florence, Italia, Denada tak hanya fokus pada kursusnya, tetapi juga memanfaatkan waktu untuk mendatangi toko-toko tas yang menggelar workshop. "Semua itu saya lakukan biar dapat ilmu yang lebih banyak lagi seputar tas kulit, di luar kursus," imbuh perempuan yang hobi diving ini.



Setelah lulus, Denada pulang ke Jakarta saat usia kandungannya tujuh bulan. Nah, ketika sudah mantap ingin menekuni bisnis tas kulit inilah, sang suami tercinta memberi hadiah berupa satu mesin jahit kulit.

Mesin jahit itulah yang kemudian menjadi modal pertama Denada untuk merintis bisnis tersebut. "Awalnya saya mendesain dan menjahit tas sendiri untuk keluarga dan teman. Alhamdulillah, ternyata responnya bagus. Sekarang saya sudah punya pengrajin kulit, punya mesin potong, ada workshop dan lain-lain," jelasnya bersemangat.  

Inspirasi dari Kekayaan Indonesia
Saat ini Denada mengaku mempunyai dua brand premium ladies handbag, di mana keduanya didesain dengan corak khas Indonesia dan menggunakan material dari pengrajin Indonesia.

KAIL yang telah dirintisnya sejak 2012 menggunakan material kulit bersertifikat dan kerajinan perak dari Yogyakarta, serta ukiran tulang sapi dari pengrajin Bali sebagai aksen pada tas. "Sedangkan satu lagi yang menggunakan kain batik tulis dan cap baru saja saya tampilkan pada IFW 2014," imbuhnya merinci.

Sayangnya Denada enggan menyebutkan berapa keuntungan yang diperoleh dari bisnis tasnya itu, karena apa yang dilakukan hingga saat ini masih dalam proses belajar.

"Belum terlalu besar. Sekarang saya masih merasa dalam tahap belajar, cari pengalaman," jelas lulusan lulusan Diploma Bisnis dari Perth, Australia ini.



Yang jelas, Denada bertekad akan terus mengembangkan usahanya sekaligus mencari terobosan desain dengan mengeksplor budaya daerah yang digabungkan dengan tren internasional.

"Inspirasinya macam-macam. Dulu waktu sekolah (desain) saya menggabungkan dua budaya yang sangat berbeda misalnya Kalimantan dengan punk, tapi kebanyakan dari Indonesia," tambahnya lagi.

Di tengah-tengah kesibukannya menjalani bisnis tas dan dunia hiburan, Denada tetap mempunyai waktu yang berkualitas baik bagi dirinya sendiri maupun keluarga. Di waktu luang, ia bersama Jerry dan putri kecilnya, Shakira Aurum kerap memanfaatkan waktu santainya di rumah atau liburan bersama.

Bagi Denada komunikasi sangat penting dalam sebuah keluarga. "Komunikasi itu perlu, kalau aku mau ke mana aku bilang, begitu pula dengan suami yang selalu menceritakan berbagai aktivitasnya," ujar pasangan selebritis yang menikah pada 15 Februari 2012 ini.

Lantas, apa sih kiat sehat dan cantiknya seorang Denada? "Wah, kalau itu sih dari dulu nggak pernah berubah yah. Rutin olahraga minimal joging selama sejam dan kadang angkat beban, serta diet sehat. Simpel 'kan?" ujar perempuan yang juga hobi boxing dan beladiri ini seraya mengembangkan senyumnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI