Wedding Passport, Tren Baru Undangan yang Paling Diminati

Sabtu, 24 Januari 2015 | 13:50 WIB
Wedding Passport, Tren Baru Undangan yang Paling Diminati
Inilah bentuk undangan pernikahan yang disebut Wedding Paspor yang banyak dicari pasangan yang akan menikah. (Foto: suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjelang pernikahan, segala sesuatu pun dipersiapkan oleh semua pasangan. Mulai dari pemilihan gedung, busana pengantin, dekorasi, katering hingga yang tak kalah pentingnya adalah undangan.

Meski terlihat sepele, undangan adalah salah satu hal yang penting diperhatikan. Karena melalui sebuah undangan, Anda secara resmi telah mengundang tamu-tamu Anda untuk menyaksikan momen bahagia bagi hidup Anda. Undangan juga disimbolkan sebagai rasa hormat terhadap para tamu.

Saat ini, pilihan desain kartu sudah beragam. Anda bisa menyesuaikannya dengan dana, konsep hingga selera Anda. Mulai dari yang berbentuk surat, papan, buku hingga menyerupai pasport.

Abdul Wahid, marketing dari Ken Collection, sebuah jasa penyedia kartu undangan mengungkapkan, saat ini tren undangan yang tengah berkembang adalah wedding passport.

"Wedding Passport ini paling diminati setahun belakangan sampai sekarang," katanya saat ditemui suara.com di Gebyar Pernikahan Indonesia 2015 di Balai Kartini, Jakarta, pada Jumat, (23/1/2015).

Wedding Passport ini benar-benar mirip dengan bentuk paspor asli pada umumnya. Berbentuk buku kecil, yang di dalamnya terdapat foto mempelai perempuan dan laki-laki, hingga info lengkap tentang lokasi, jam hingga peta di mana acara pernikahan akan digelar.

Yang lebih unik, terdapat halaman khusus yang penuh stampel seperti paspor pada umumnya dan font dari tulisannya pun sama seperti aslinya.

Warna yang disediakan pun beragam. Mulai dari cokelat, biru turqoise, hingga hijau. Sementara untuk harganya, Wedding Passport ini di banderol Rp14ribu untuk 500 undangan.

Bila ingin mengundang tamu kurang dari 500 orang, Anda harus mengeluarkan biaya lebih mahal, sekitar Rp25 ribu untuk satu undangan.

Selain itu, Abdul Wahid juga menjelaskan bahwa kartu undangan yang paling diminati sejak dulu adalah aksen ukiran.

"Ukiran paling banyak dari dulu. Model vintage gitu bisa ukiran Jawa atau Jepara. Semua akan dituangkan di undangan sesuai pesanan," katanya.

Untuk harga kartu undangan, Abdul membanderol mulai dari Rp10 ribu hingga Rp150 ribu per undangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI