Mereka Menggandrungi Sosok 'Mayat Hidup' Ini

Sabtu, 24 Januari 2015 | 10:57 WIB
Mereka Menggandrungi Sosok 'Mayat Hidup' Ini
Anggota komunitas Zombie (Dok. Komunitas Zombie)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Mendengar kata Zombie, yang terlintas di pikiran Anda adalah sesosok makhluk tak berbentuk, berdarah-darah, dan berjalan gentayangan mendekati layaknya 'mayat hidup'.  Meski memiliki tampilan menakutkan, ternyata Zombie memiliki banyak penggemar. Termasuk mereka yang berada di Indonesia, yang sejak beberapa tahun yang lalu juga terjangkit 'virus zombie'.

Para 'pencinta' Zombie ini tak segan untuk berdandan dan meniru tampilan zombie. Tak jarang mereka tampil di muka publik, untuk 'menghibur' banyak orang. Zombie-zombie tersebut tergabung dalam sebuah komunitas bernama Indonesia Zombie Club (IZoC).

Suara.com - IZoC menurut juru bicara IZoC, Eric Kairupan, adalah sebuah komunitas independen yang ditujukan bagi orang-orang yang memiliki ketertarikan pada karakter dan figur Zombie.

Anggota komunitas sedang merias diri (Dok. Komunitas Zombie)

Berawal dari kegemaran menonton film bertema horor yang memunculkan karakter Zombie dan hobi berselancar di dunia maya, para penggemar zombie pun bertemu melalui sebuah forum komunitas online terbesar di Indonesia.

Melalui forum ini, mereka membentuk forum diskusi online yang berjudul Zombie Thread. Pada tanggal 4 Juli 2008 forum ini diresmikan oleh Reza Tarigan. Di dalam forum diskusi ini, para anggota pun saling membahas berbagai jenis film bertema zombie, mulai dari konsep cerita, konsep visual, artis, makeup hingga sound tracknya.

Melihat antusiasme yang ada, akhirnya forum online tersebut pun diwujudkan secara offline dengan membuat komunitas pencinta zombie yang resmi berdiri pada 26 Desember 2009. Komunitas ini bertujuan untuk memperkenalkan IZoC kepada masyarakat luas.

IZoC memfasilitasi para penggemar Zombie untuk mengeksplor segala hal tentang dunia Zombie, mulai dari make-up ala Zombie, tarian ala Zombie, cosplayer, penulis novel, pembuat film, mendesain kostum, atau teater.

Di sini, anggota IZoC akan diasah bakatnya menjadi 'Zombie sejati'. Eric mencontohkan, pada kelas tari dan makeup, disediakan pengajar khusus, bernama Yona yang menyediakan alat-alat dan bahan makeup secara gratis.

"Kami memfasilitasi mereka yang benar-benar mencintai Zombie untuk lebih kreatif di berbagai bidang. Seperti di kelas menari, kami sewakan studio khusus untuk mereka," kata Eric saat berbincang dengan suara.com di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Yona menimpali, makeup khusus Zombie itu didatangkan dari Amerika kadang dari Singapore, bahan darah juga impor tapi ada juga yang diracik sendiri.

"Jadi harganya memang agak mahal, karena tidak sama dengan makeup pada umumnya," ujar Yona.

Komunitas Zombie sedang tampil di pentas (Dok. Komunitas Zombie)                                                                                                                                                                                                                                          Dengan penguasaan berbagai ilmu tentang Zombie yang dimiliki, anggota IZoC kerap diundang di berbagai acara, mulai dari pesta ulang tahun, pentas seni, acara perusahaan, pesta Halloween hingga tampil di berbagai televisi.

"Tergantung klien, mereka ingin kita tampil seperti apa. Bulan November adalah bulan berkah buat kita, karena sering mendapatkan panggilan di berbagai kegiatan terkait dengan perayaan Hallowen," imbuhnya.

Sejak tahun 2012, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perindustrian Dalam negeri juga telah menjadikan IZoC sebagai bagian dari industri kreatif. Tak hanya itu, IZoC pun sering dilibatkan dalam berbagai kegiatan dan kampanye yang diadakan oleh Gubernur DKI Jakarta, seperti acara Pekan Raya Jakarta di Monas hingga Duta Anti Rokok tahun 2014.

Untuk memenuhi undangan itu IZoC telah mengambangkan bermacam-macam karakter Zombie yang diadaptasi dengan suasana di tanah air, seperti Zombie pengantin, Zombie pekerja, Zombie hijab hingga Zombie anak-anak.

Di Indonesia, anggota IZoC telah mencapi 10.000 anggota secara online yang tersebar yang tersebar di berbagai Pulau di Indonesia, seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali, dan Lombok. Namun jumlah anggota yang aktif menghadiri berbagai kegiatan offline di Jakarta, hanya sekitar 200 orang.

Eric menyatakan, tak ada persyaratan khusus bagi mereka yang ingin menjadi anggota IZoC. Jika ingin bergabung dengan komunitas ini, cukup ikuti IZoC di sosial media, seperti @KompiZombie atau grup Facebook, Indonesia Zombie Club – IZoC. Pendaftaran juga bisa dilakukan di www.izoc.org.

Anggota komunitas Zombie sedang ngumpul (Dok. Komunitas Zombie)

Hanya saja Eric mengingatkan, agar tidak menjadikan IZoC sebagai tempat untuk mencari uang. Komunitas ini memang lebih untuk bersenang-senang dan berkreasi, jika ada pemasukan dari hobi ini menurutnya itu adalah bonus.

"Yang utama adalah mereka harus suka dulu dengan Zombie. Mereka yang cuma mau cari uang di sini, mereka bakal terpental sendiri, karena tidak mengetahui apa-apa tentang Zombie," ujarnya.

Nah untuk kamu yang tertarik dengan tokoh Zombie, di tahun 2015 ini, IZoC bakal menggelar acara besar pecinta Zombie, Zombie Walk.  Ini merupakan kali ketiga acara ini digelar, yang diharapkan agar membantu masyarakat bisa membedakan antara Zombie dan hantu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI