Yona menimpali, makeup khusus Zombie itu didatangkan dari Amerika kadang dari Singapore, bahan darah juga impor tapi ada juga yang diracik sendiri.
"Jadi harganya memang agak mahal, karena tidak sama dengan makeup pada umumnya," ujar Yona.
Dengan penguasaan berbagai ilmu tentang Zombie yang dimiliki, anggota IZoC kerap diundang di berbagai acara, mulai dari pesta ulang tahun, pentas seni, acara perusahaan, pesta Halloween hingga tampil di berbagai televisi.
"Tergantung klien, mereka ingin kita tampil seperti apa. Bulan November adalah bulan berkah buat kita, karena sering mendapatkan panggilan di berbagai kegiatan terkait dengan perayaan Hallowen," imbuhnya.
Sejak tahun 2012, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perindustrian Dalam negeri juga telah menjadikan IZoC sebagai bagian dari industri kreatif. Tak hanya itu, IZoC pun sering dilibatkan dalam berbagai kegiatan dan kampanye yang diadakan oleh Gubernur DKI Jakarta, seperti acara Pekan Raya Jakarta di Monas hingga Duta Anti Rokok tahun 2014.
Untuk memenuhi undangan itu IZoC telah mengambangkan bermacam-macam karakter Zombie yang diadaptasi dengan suasana di tanah air, seperti Zombie pengantin, Zombie pekerja, Zombie hijab hingga Zombie anak-anak.
Di Indonesia, anggota IZoC telah mencapi 10.000 anggota secara online yang tersebar yang tersebar di berbagai Pulau di Indonesia, seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali, dan Lombok. Namun jumlah anggota yang aktif menghadiri berbagai kegiatan offline di Jakarta, hanya sekitar 200 orang.
Eric menyatakan, tak ada persyaratan khusus bagi mereka yang ingin menjadi anggota IZoC. Jika ingin bergabung dengan komunitas ini, cukup ikuti IZoC di sosial media, seperti @KompiZombie atau grup Facebook, Indonesia Zombie Club – IZoC. Pendaftaran juga bisa dilakukan di www.izoc.org.
Hanya saja Eric mengingatkan, agar tidak menjadikan IZoC sebagai tempat untuk mencari uang. Komunitas ini memang lebih untuk bersenang-senang dan berkreasi, jika ada pemasukan dari hobi ini menurutnya itu adalah bonus.