Suara.com - Jamu selama ini masih dipandang sebelah mata, padahal minuman yang berasal dari tanaman obat tradisional ini merupakan salah satu warisan budaya bangsa. Agar jamu tak lagi dianggap sebagai minuman masyarakat kelas bawah, sejumlah menteri kabinet kerja sepakat ingin membawa jamu ke kancah internasional.
Puan Maharani, selaku Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mengungkapkan keinginannya agar jamu tak hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia namun juga harus dikenal dunia Internasional melalui ajang promosi.
"Di minggu kelima tahun ini, jajaran menteri Kabinet Kerja hadir di Kantor Kementerian Kesehatan dalam rangka Bugar dengan Jamu untuk bisa mendorong, memajukan dan meningkatkan warisan budaya bangsa, sehingga jamu ini tak hanya dikenal di dalam negeri tapi juga di dunia internasional," kata Menko PMK Puan pada acara peluncuran "Gerakan Bude Jamu" di gedung Kemenkes RI, Jakarta, Jumat, (23/1/2015).
Dalam sambutannya Puan mengimbau sejumlah kementerian di kabinet kerja untuk mempromosikan buidaya minum jamu sesuai dengan kancahnya masing-masing. Ia mencontohkan, potensi Kementerian Pariwisata untuk memrpmosikan jamu di hotel ataupun berbagai objek wisata di Indonesia.
"Menteri Pariwisata juga harus bisa meningkatkan dua kali lipat wisatawan, bagaimana itu terjadi mungkin saja dengan promosi jamu bisa tercapai," imbuhnya.
Bagi Kementerian Kesehatan, Puan mengimbau agar saintifikasi jamu bisa terus dilakukan agar hasil penelitiannya bisa dimanfaatkan untuk pelayanan kesehatan di bidang pengobatan.
"Di tengah era globalisasi, jamu sebagai warisan bangsa harus dijaga kelestariannya. Oleh karena itu, saya berharap semua pihak bergotong royong untuk membangun bangsa dengan semua potensi yang kita miliki. Jamu merupakan salah satu sarana bagaimana meningkatkan potensi bangsa," pungkas Puan.