Fakta yang Perlu Diperhatikan Tentang Operasi "Mrs V" (2)

Esti Utami Suara.Com
Kamis, 22 Januari 2015 | 08:45 WIB
Fakta yang Perlu Diperhatikan Tentang Operasi "Mrs V" (2)
Ilustrasi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Perkembangan teknologi telah membuat berbagai kemajuan di bidang bedah estetika. Termasuk dalam hal ini adalah mendandani organ intim atau yang dalam istilah kedokteran disebut dengan operasi labiaplasty.

Di Indonesia, mungkin bedah yang satu ini belum terlalu berkembang. Tapi lambat atau pasti ini akan menjangkiti perempuan Indonesia.

Dan jika Anda mempertimbangkan untuk mendandani organ intim Anda, berikut beberapa fakta yang perlu Anda perhatikan.

6. Ada juga meningkatkan kecemasan tentang isi iklan online untuk bedah kosmetik "Mrs V". Sebuah penelitian dari UCL Institute of Health Perempuan yang diterbitkan di British Medical Journal pada 2012, menggambarkan tingkat informasi klinis yang disediakan oleh perusahaan iklan bedah kosmetik genital perempuan sebagai sangat minim dan salah.

7. Banyak situs dalam penelitian ini menyatakan bahwa operasi akan meningkatkan tampilan vulva. Di beberapa situs, operasi labia direkomendasikan untuk membuat vulva lebih muda. Sebuah situs menyebut 'perempuan' akan kembali benar-benar muda sampai dia pergi ke tempat tidur dan pasangan menemukan hal itu tidak benar. Hymenoplasty direkomendasikan untuk 'memperbaiki estetika "Mrs V" dan untuk memastikan bahwa yang melakukannya akan seperti perawan di malam pertama.

8. Banyak situs mengklaim manfaat fisik, psikologis dan seksual tetapi tidak ada bukti klinis untuk mendukung klaim tersebut. Bahkan anatomi vagina dan fungsi seksual tidak selalu berhubungan sama sekali.

9. Meskipun perempuan yang telah menjalani operasi kosmetik untuk alat genital mereka umumnya merasa layak membayar mahal dan merasa sakit, tapi perbaikan estetika berefek negatif pada fungsi seksual. Pemotongan ujung saraf dan pembuluh darah di labia dan kompromi Vagina sensitivitas dan mengganggu proses pembengkakan selama hubungan seks.

10. Seseorang tidak dapat membantu bertanya-tanya apakah mitra perempuan yang menjalani operasi genital merasa kenikmatan seksual mereka berkurang karena operasi estetika genital mereka. (Huffington post)



BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI