Tak Harmonis dengan Ibu Bisa Sebabkan Impotensi?

Kamis, 08 Januari 2015 | 21:15 WIB
Tak Harmonis dengan Ibu Bisa Sebabkan Impotensi?
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian terbaru mengungkap penyebab disfungsi ereksi pada kaum Adam. Penelitian ini menemukan indikasi bahwa disfungsi ereksi yang dialami lelaki saat dewasa diakibatkan adanya hubungan yang kurang baik dengan ibu mereka saat kanak-kanak.

Disfungsi ereksi yang juga populer dengan sebutan impotensi merupakan kondisi dimana lelaki tidak mampu mencapai ereksi saat berhubungan seksual.

Kondisi yang nampaknya menjadi momok bagi para lelaki dewasa ini bisa disebabkan oleh sejumlah faktor, di antaranya konsumsi narkoba, gaya hidup, dan kesehatan fisik. Namun peneliti dari Charles University di Praha berhasil menemukan penyebab lain dari disfungsi ereksi yang dikaitkan dengan hubungan terhadap sang ibu beberapa tahun silam.

Para peneliti menyimpulkan bahwa dalam beberapa kasus disfungsi ereksi mungkin merupakan penyakit psikogenik, yakni penyakit fisik yang berasal dari tekanan emosional atau mental. Penyakit ini juga sulit didiagnosa karena tidak ada tanda-tanda fisik yang menguatkannya.

Untuk mendapatkan temuan ini para peneliti mensurvei 960 laki-laki berusia 15 hingga 88 tahun tentang kebiasaan seksual mereka dan pengalaman masa kecilnya.

Hasilnya ditemukan bahwa laki-laki yang mengalami masalah emosional selama masa kanak-kanak dan memiliki hubungan yang kurang baik dengan ibunya lebih berisiko tinggi mengembangkan penyakit disfungsi ereksi ini.

Tak hanya itu, usia awal ketika lelaki jatuh cinta untuk kali pertama juga tampaknya mempengaruhi disfungsi ereksi di kemudian hari. Lelaki yang jatuh cinta di usia sangat muda lebih mungkin mengalami kesulitan dalam kehidupan seksual mereka di kemudian hari daripada mereka yang jatuh cinta di usia rata-rata atau belum pernah merasakan jatuh cinta.

Meskipun penelitian ini lebih merujuk pada faktor psikologis yang menyebabkan disfungsi ereksi, faktor fisik lainnya juga berkontribusi terhadap kondisi tersebut. Misalnya, ketergantungan alkohol, adanya tekanan darah tinggi, dan penyakit Parkinson, semuanya telah terbukti dapat menyebabkan disfungsi ereksi pada laki-laki.

Sementara itu, Sigmund Freud sebagai bapak penggagas psikoanalisis menyatakan bahwa banyak tindakan seksual yang dipengaruhi perilaku saat kecil. Sebagai contoh, ia percaya oral seks dikaitkan dengan pengalaman lelaki saat menyusui dan menelan ASI ibunya.

Lebih lanjut, Freud mengatakan bahwa lima tahun pertama kehidupan sangat mendasari pembentukan kepribadian, dan libido anak-anak di kemudian hari. Sedangkan menurut psikolog, pengalaman masa kecil bisa menentukan kepribadian dan kesehatan orang saat dewasa. (Medical Daily)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI