Pevita Pearce, Ingin Sebarkan Virus Perdamaian Dengan Karyanya

Senin, 05 Januari 2015 | 14:57 WIB
Pevita Pearce, Ingin Sebarkan Virus Perdamaian Dengan Karyanya
Pevita Pearce (suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Muda, cantik, berani menanggung risiko dan berbakat. Mungkin itulah kata yang tepat untuk menggambarkan sosok Pevita Pearce.  Setelah sukses di dunia akting, dara kelahiran 6  Oktober 1992 ini mulai menapaki bisnis fashion. Tetapi sesungguhnya ketertarikan Pevita pada dunia fashion sudah tumbuh sejak ia duduk di bangku SMA.

"Sebenarnya sejak SMA, aku udah mulai bisnis berjualan akesoris berbau hippies. Tapi waktu itu belum diseriusin. Setelah kuliah, punya ilmu, sekitar akhir tahun 2011-2012 aku pelan-pelan mulai merintis," ujarnya, saat dijumpai di sela gelaran Jakarta Fashion Week, November lalu.

Namun ternyata dunia film, terlebih dulu melambungkan nama perempuan blasteran Inggris-Indonesia ini. Semua ini berawal pada 2006, saat ia  dipercaya memerankan Angel di film "Denias". Pevita yang saat itu masih remaja harus mengikuti casting dan berhasil mengungguli ribuan calon lainnya. Namun ia mengakui karakter ini paling mirip dengan dirinya.

“Jadi Angel di Denias itu aku jadi anak SD yang masih malu-malu dan mirip aku banget saat itu,” terangnya.

Setelah Denias, wajah Pevita yang pernah secara khusus belajar seni peran di New York Film  Academy ini, muncul di sejumlah film lain seperti, "5 cm", "Tenggelamnya Kapan van der Wijck", "Dilema", "Rasa" dan "Lost in Love".  Pemilik nama lengkap Pevita Eileen Pearce ini, selalu total dalam memainkan karakter yang diperankannya. Mungkin itu salah satu alasan mengapa ia sempat dinominasikan sebagai pemeran utama wanita terbaik 2008, lewat perannya sebagai Tita di film "Lost in Love".



Namun penghargaan memang tak menjadi fokus Pevita dalam menekuni kariernya di dunia akting. Ia lebih fokus untuk memberikan yang terbaik untuk penonton.

"Kalau aku main baik, itu untuk penonton," ujarnya. Dan perempuan yang hobi jalan-jalan ini terus terang mengakui sangat menikmati perannya sebagai artis, karena bisa memainkan emosi penonton.

Makanya perempuan yang menjadikan film An America Crime sebagai film favoritnya ini, cukup selektif dalam memilih peran yang disodorkan kepada dirinya. Ia selalu mencari sesuatu yang berbeda, film yang jalan ceritanya nggak mudah ditebak.

Meski bisa dibilang sukses di dunia layar lebar, Pevita tak mau menanggalkan kesukaannya pada dunia fashion. Maka pada 2012, di tengah kesibukannya di dunia akting, ia memutuskan untuk lebih serius mempelajari Fashion Business, di LaSalle College Jakarta.

Pada saat bersamaan ia juga mulai merintis bisnis fashion lewat line clothing denim Pop Meets Pop yang sempat dipamerkan di Jakarta Fashion Week 2014. Ia juga berkarya dengan LB x Pevita Pearce yang digelar di Jakarta Fashion Week 2015. Tak hanya itu, dengan dibantu beberapa orang rekannya ia juga mulai merambah bisnis aksesoris lewat merek Hippearce.  



"Aku masih muda dan mau terus explore, keep making mistakes," terang Pevita tentang kiprahnya saat itu.

Perempuan yang terlahir dari pasangan Bramwell Pearce dan Ernie Auliasari ini lantas menjelaskan Hippearce bukan tanpa makna. Kata ini merupakan gabungan dari kata "hip" yang diambil dari kata hippies (gerakan cinta damai yang muncul pada tahun 1970-an) dan "Pearce" nama keluarganya. 

Pevita mengaku, sejak SMA, ia memang menyukai hal-hal yang berhubungan dengan kaum hippies. Bahkan ia sering berdandan ala hippies, lengkap dengan aksesoriesnya.

"Bukan hanya mengambil nama, lewat Hippearce aku juga memiliki motivasi. Yakni ingin membantu menyebarkan semangat perdamaian di dunia, tepatnya Indonesia," ujarnya.  

Virus perdamaian itu diwujudkan dalam lambang 'peace' di kalung, gelang, anting, tas dan hiasan kepala yang diproduksi Hippearce.  Pevita memang tak sendiri menjalankan bisnis ini. Ia dibantu oleh beberapa rekannya. Dia juga memiliki desainer yang menolongnya dalam mewujudkan ide-idenya. Meski awalnya hanya sekadar untuk selingan, ternyata Hippearce cukup menguntungkan.

"Bukan hanya sekedar mencari profit. Tapi aku melakukan ini semua karena cinta. Mudah-mudahan cinta dan kedamaian bisa tersampaikan," ujar perempuan yang kini menyebut dirinya sebagai part time traveler dan pengusaha fashion ini.

Tentu di usianya yang masih tergolong muda, belum genap 23 tahun, pevita menyimpan banyak mimpi. Namun ia tak mau tergesa mengumbar mimpinya sebelum berhasil mewujudkannya. 

"Jangan sampe sudah disebut tapi nggak kejadian,"`pungkasnya. Maka, kejarlah mimpimu  Pevita dan jangan takut berbuat kesalahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI