Suara.com - Menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, masyarakat suku Banjar di Kalimantan memiliki tradisi unik yakni upacara tradisi 'Baayun Mulud'. Upacara ini merupakan bagian dari rangkaian upacara daur hidup yang meliputi kehamilan, kelahiran, masa kanak-kanak menjelang dewasa, perkawinan dan kematian.
Dan tradisi baayun yang sebenarnya sudah ada sejak sebelum penyebaran Islam di tanah Banjar ini, merupakan daur hidup masa kanak-kanak, yakni saat si anak berusia 0-5 tahun atau masih balita. Upacara baayun yang merupakan asimilasi antara budaya urang Banjar yang didasarkan pada ajaran Keharingan dan agama Islam ini kini digelar setiap kali peringatan Maulid nabi.
Selain sebagai ungkapa doa bagi langkah si anakke depan, tradisi ini juga sebagai upaya tolak bala. Dalam tradisi baayun ini, anak-anak secara massal diayun dengan iringan pembacaan doa dan pembacaan salawat. Hal ini dilakukan dengan harapan agar para balita saat dewasa nanti mengikuti akhlak Nabi Muhammad SAW dan mendapat berkah dari Allah SWT.
Dan tradisi ini, digelar Sabtu (3/1/2015) di halaman Masjid Jami Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Puluhan balita diikutkan dalam tradisi baayun menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW ini. (Antara)
Puluhan Balita Ikuti Tradisi "Baayun Mulud" di Barito Utara
Esti Utami Suara.Com
Minggu, 04 Januari 2015 | 11:53 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Lomba Hias Tumpeng Warnai Maulid Nabi di SMA Negeri 1 Purwakarta
06 Oktober 2024 | 07:21 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 22:00 WIB
Lifestyle | 21:07 WIB
Lifestyle | 20:46 WIB
Lifestyle | 19:52 WIB