Suara.com - Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop tampil glamour, saat berpose untuk sampul majalah Who Weekly. Uniknya foto ini muncul di tengah spekulasi kepemimpinan di negeri kanguru itu.
Bishop yang pernah membidik penampilan mantan Perdana Menteri Julia Gillard di sebuah majalah, mengenakan gaun Giorgio Armani dan highheels. Spekulasi pun muncul, ini sebagai bagian dari pesona ofensif yang lebih luas.
Pasalnya, sebuah jajak pendapat yang dilakukan Galaxy Poll menunjukkan 57 persen responden memberikan penilaian positif terhadap kinerjanya sebagai anggota kabinet. Padahal, hanya 27 persen responden yang memberikan penilaian yang sama pada Perdana Menteri Tony Abbott dan 26 persen pada Menteri Keuangan Joe Hockey.
"Saya berharap ada lebih banyak perempuan di kabinet," katanya kepada majalah Who Weekly, mengomentari keberadaannya dalam daftar tahunan tentang orang-orang yang membuat berita yang dirilis majalah itu, Selasa (30/12/2014).
Ia menambahkan, perempuan memberi kontribusi besar untuk diskusi pengambilan keputusan, dengan memberikan perspektif yang berbeda. Bishop juga menawarkan sebuah deskripsi yang agak unik tentang perannya saat ini sebagai Menteri Luar Negeri.
"Saya melihat diri saya sebagai manajer hubungan luar negeri Australia. Saya tidak bisa membayangkan pekerjaan yang lebih baik daripada yang saya miliki," katanya.
Setelah menolak kata feminis tahun ini, Bishop terus membantah anggapan bahwa seksisme menjadi masalah di Parlemen.
"Diskriminasi ada di semua area di masyarakat. Tapi bagaimana saya bisa mengatakan apa yang saya alami ketika saya sudah dipilih menjadi wakil pemimpin partai dan saya menjadi Menteri Luar Negeri Perempuan pertama di Australia?" ujarnya. (news.com.au)