Suara.com - Merasakan kesakitan yang amat sangat saat bercinta? Hati-hati, mungkin Anda menderita vaginismus. Ya vaginismus, istilah ini sering digambarkan sebagai serangan panik pada organ intim perempuan alias vagina.
Menurut Dr. Venkat, seorang ginekolog vaginismus adalah suatu kondisi yang mempengaruhi kemampuan perempuan untuk 'melawan' terhadap segala bentuk penetrasi pada organ intimnya. Masuk dalam kategori penetrasi ini adalah hubungan seksual, penyisipan tampon dan pemeriksaan ginekologi.
Dr. Venkat menjelaskan vaginismus ditimbulkan oleh kontraksi refleks dari otot pubococcygeus yang mendukung vagina. Refleks ini menyebabkan otot-otot dan jaringan dalam vagina tegang tiba-tiba, yang membuat segala jenis penetrasi vagina, termasuk hubungan seksual sangat menyakitkan dan bahkan tidak mungkin dilakukan.
Diperkirakan vaginismus menyerang sekitar 0,17 persen dari perempuan dunia. Tapi karena malu dan tidak tahu, banyak perempuan yang menerima kondisi ini begitu saja dan tidak berusaha mencari bantuan.
"Biasanya penyebab vaginismus adalah kombinasi dari pemicu fisik atau non-fisik yang menyebabkan tubuh untuk mengantisipasi rasa sakit," jelas Dr Venkat.
Sebagai reaksi terhadap antisipasi rasa sakit, tubuh secara otomatis mengencangkan otot vagina, menguatkan untuk melindungi diri dari bahaya. Sehingga seks menjadi tidak nyaman atau menyakitkan, atau tidak mungkin tergantung pada tingkat keparahan vaginismus yang dialami penderitanya.
Dr Venkat menambahkan, banyak kliennya yang menderita kondisi yang dibesarkan di keluarga yang sangat konservatif, di mana keperawanan perempuan sangat dihargai dan seks dianggap kotor.
"Ini menjadi pelajaran hidup yang sulit untuk dilupakan dan sangat dapat berdampak pada jiwa Anda," ujarnya.
Vaginismus dapat ditangani, jika perempuan yang menderita termotivasi untuk sembuh serta bantuan dari profesional. Proses penyembuhan akan semakin mudah, jika si penderita tidak mengalami komplikasi yang signifikan. (femalefirst.co.uk)