Suara.com - Terpilih menjadi Bandara terbaik 2014 dari World Airport Awards, tak lantas membuat pengelola Bandara Changi, Singapura berpuas diri.
Pengelola salah satu bandara tersibuk di dunia ini terus berbenah diri untuk menjadi bandara modern dengan membangun bandara masa depan yang canggih namun tetap alami.
Proyek yang dikenal sebagai Project Jewel ini menghabiskan dana sekitar 726 juta pounsterling atau sekitar Rp14,5 triliun. Beberapa terminal tengah mengalami renovasi besar-besaran untuk meningkatkan kapasitas dari 17,7 juta menjadi 24 juta penumpang per tahun.
Dilansir dari Dailymail, proyek yang akan rampung pada 2018 ini, nantinya akan memiliki lima lantai ke atas dan lima lantai ke bawah. Lima lantai ini akan dipenuli oleh ribuan pohon, tanaman, pakis dan semak-semak.
Dirancang oleh tim arsitek kenamaan dunia, Moshe Safdie, bandara Changi nantinya akan dilengkapi dengan 130 kamar yang dioperasikan YOTEL, sebuah perusahaan patungan antara Changi Airport Group dan CapitaMalls Asia. Mereka ingin memantapkan posisi Singapura sebagai tempat persinggahan bagi wisatawan.
Para petinggi Changi Airport mengatakan bahwa Jewel akan menjadi tempat pertama di Singapura yang diisi tanaman hijau di dalam ruangan. Selain itu akan menjadi koleksi tanaman dalam ruangan terbesar di Singapura.
Nantinya, pada bandara ini akan ada air terjun dalam ruangan yang tertinggi di dunia, taman yang juga di dalam ruangan dengan pohon-pohon asli. Selain itu, akan ada peningkatan dalam fasilitas check-in penumpang. Terminal penumpang ini akan berbentuk bulat seperti yang sudah dibangun sebelumnya dengan menggunakan struktur baja yang sangat kuat.
Lee Seow Hiang, CEO dari Changi Airport Group dan ketua pembangunan Jewel Changi Airport mengatakan bahwa ciri khas dari Changi, selama 30 tahun terakhir tidak berhenti melakukan inovasi dan perubahan.
"Menghadapi persaingan yang sangat ketat, kami menantang diri untuk memikirkan kembali bandara seperti apa yang bisa dijadikan tujuan wisata, tidak hanya sebagai gerbang penerbangan," katanya. (dailymail.co.uk)