Asyiknya Wisata Malam di Kota Tua

Senin, 29 Desember 2014 | 05:47 WIB
Asyiknya Wisata Malam di Kota Tua
Kota Tua. (Suara.com/ Firsta Nodia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari libur tak melulu harus dinikmati dengan bepergian ke luar kota. Sebagian masyarakat Jakarta, ternyata, lebih senang memadati ikon-ikon hiburan ibu kota. Salah satunya wisata kota tua di malam hari. Di sini Anda akan merasa kembali ke zaman tempoe doloe.

Panas dan terik di siang hari kerap membuat pengunjung kota tua untuk mendatanginya di kala malam. Seperti pada malam ini, Minggu (28/12/2014). Ruas jalan kecil menuju museum Fatahillah dipadati oleh para pedagang yang mungkin sejak siang tadi menggelar dagangannya di sini.

Ada kalung seharga Rp10.000, flat shoes seharga Rp25.000 hingga jasa tato yang ditawarkan pada pasar malam kali ini. Muda-mudi tampak mampir dari satu gelaran ke gelaran lain sambil bergandengan tangan memamerkan sisi romantisme masing-masing.

Seorang bapak di sudut seberang tak mau kalah menjagokan barang dagangannya menggunakan microfon yang suaranya bak orang yang mau berpidato. Riuh, ramai dan mencuatkan rasa pasar malam yang sesungguhnya.

Jejeran kafe tempo doloe bintang lima di sisi samping dengan gagahnya menunggu pengunjung yang mampir. Menyusuri lebih dekat museum Fatahillah, pengunjung akan menemukan aneka jajanan kaki lima tradisional seperti jagung rebus, kacang rebus, pempek, es potong hingga kerak telor khas betawi.

Beberapa penjual pecel dan mie rebus pun menggelar terpal untuk duduk santai para pembelinya sembari menikmati keramaian kota tua dalam balutan malam.

Sejauh mata memandang, gedung-gedung tua di area taman Fatahillah bermandikan lampu yang semakin mempercantik malam ini. Kesan mistis yang terpancar di setiap gedung justru menjadi daya tarik pengunjung untuk mengabadikannya dengan berfoto selfie. Bagi Anda yang menginginkan hasil yang memorable, sosok 'kuntilanak' dan 'pocong' bisa dengan mudah Anda minta untuk berfoto bersama Anda. Cukup dengan membayar 5 ribu per foto, Anda bisa mendapatkan kesan mistis dari gedung-gedung tua yang masih sangat cantik di usianya yang tak lagi muda.

Di bagian tengah, ada juga pertunjukkan kuda lumping yang kerap dijejali oleh penonton. Meski memperagakan adegan yang agak seram dan mistis tentunya, pengunjung seperti ketagihan untuk menonton lebih dekat.

Karena keroncongan, saya memilih untuk membeli otak-otak bakar dan es kelapa. Untuk membeli otak-otak bakar saya harus merogoh 5000 rupiah seporsi. Sedangkan es kelapa 10 ribu rupiah. Cukup mahal untuk ukuran sebuah plastik kecil. Setelah itu saya memilih duduk di bawah pohon bersama muda-mudi lainnya sambil menikmati sejenak kebahagiaan masyarakat dari hiburan murah meriah ini.

Biasanya di siang hari Anda bisa menyewa sepeda ontel beserta topi seperti pada zaman Belanda. Banyak pula para calon pengantin yang mengabadikan momen prewedding mereka di kota tua ini. Ternyata berjalan-jalan di kota tua pada malam hari, tak kalah asyiknya kok. Tidak panas dan tentunya membawa suasana yang berbeda.

Wisata Kota Tua pun sangat strategis untuk dicapai oleh kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Untuk kendaraan umum bisa Anda tempuh dengan moda transportasi bus TransJakarta koridor 1 rute Blok M - Kota. Bagi Anda yang lebih mudah menggunakan commuter line bisa turun di stasiun kota lalu tinggal jalan beberapa menit saja untuk mengaksesnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI