Suara.com - Songket merupakan ikon kain khas daerah Sumatera yang dikenal dengan keragaman yang luas. Songket bukan hanya selembar kain, tetapi memiliki makna dan cerita pada setiap motif yang dihasilkan.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap wastra songket dari daerah Sumatera, Museum Tekstil, Jakarta menyelenggrakan kegiatan Festival Songket Sumatera bertajuk A Journey of Songket Sumatera.
Pameran yang diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho ini, berlangsung sejak 17 hingga 21 Desember 2014.
"Festival ini sebagai upaya melestarikan dan menghargai atas sebuah karya yang terkandung dalam sebuah kain tradisional," ujar Okke Hatta Rajasa, Ketua Perkumpulan Cita Tenun Indonesia.
Hal ini, lanjut dia, juga sebagai upaya meningkatkan kecintaan terhadap songket Sumatera, agar roda pelestariannya dapat terjalin lebih mudah.
Pameran ini menyajikan perjalanan songket yang ada di pulau Sumatera dengan kekayaan ragam hiasnya yang merupakan koleksi dari beberapa wilayah, seperti Kesultanan Langkat, Kesultanan Deli, Kesultanan Serdang, Kesultanan Asahan Museum Provinsi Sumatera Utara, hingga songket hasil pengembangan Cita Tenun Indonesia (CTI) yang kian memperkaya khasanah songket Indonesia.
Selain pameran, Festival ini juga mengadakan serangkaian acara seperti penampilan musik dari Solo Violist, fashion show karya Oki Wong, talkshow, workshop songket, hingga bazaar.
Melalui pameran ini, diharapkan dapat makin menambah apresiasi masyarakat terhadap perkembangan wastra songket, serta makin mendekatkan Museum Tekstil Jakarta ke hati masyarakat.