Perempuan Transgender Ini Maju Jadi Anggota Parlemen Inggris

Esti Utami Suara.Com
Kamis, 18 Desember 2014 | 15:24 WIB
Perempuan Transgender Ini Maju Jadi Anggota Parlemen Inggris
Emily Brothers (Telegraph.co.uk)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jika terpilih Emily Brothers, akan menjadi perempuan transgender pertama yang menjadi anggota parlemen Inggris. Saat ini, Emily mencalonkan diri di daerah pemilihan London Barat, pada pemilu yang akan digelar tahun depan.  Setelah 12 bulan melakukan kampanye, kandidat dari Partai Buruh ini akhirnya membuka sejarah gendernya.

Suara.com - Tapi kepada The Telegraph, Emily yang tak hanya gay tapi juga buta ini menegaskan,  tidak ingin orientasi seksnya digunakan untuk melabeli dirinya.

"Saya tidak ingin menjadi 'politisi transgender. Saya tidak ingin label itu, pada dasarnya. Aku tidak 'a transgender politisi'. Saya beralih menjadi seorang perempuan karena saya ingin hidup sebagai perempuan," tegasnya sambil menambahkan ia lebih suka disebut sebagai
perempuan disable.

"Itulah bagaimana saya melihat diri saya, itulah yang saya rasakan. Saya tidak suka trik kuda poni dalam hal menangani isu transgender, karena itu tidak mendefinisikan saya, walaupun membantu untuk membentuk apa yang saya lakukan di masa depan," imbuhnya.

Emily menambahkan dia membuka identitasnya tanpa memberitahu pemimpin partai Buruh, Ed Miliband.

"Partai Buruh tidak tahu tentang identitas gender saya. Ed Miliband tidak tahu. Saya tidak berbicara dengan Ed tentang masalah pribadi dan terus terang, saya tahu dia akan mendukung," ujarnya.

Dan Emily didukung oleh kebanyakan politisi lainnya, media dan anggota masyarakat. Komentar negatif hanya datang dari Rod Liddle yang menulis di The Sun, "Menjadi buta, bagaimana dia tahu dia adalah seks menyimpang?"

Menanggapi hal ini, Emily hanya berkomentar pendek.

"Reaksi awal saya adalah itu adalah komentar murahan dan saya tidak berharap apa-apa lagi dari The Sun. Tapi aku orang yang tangguh, meskipun aku sudah pernah mengalami depresi saat melewati masa transisi dan perceraian saya. Dan itu tidak terjadi bagi banyak orang," ujarnya. (telegraph.co.uk)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI