Ini Saingan Bali di Selat Malaka

Esti Utami Suara.Com
Rabu, 17 Desember 2014 | 16:24 WIB
Ini Saingan Bali di Selat Malaka
Keindahan Pulau Bintan (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - "Bintan sudah menarik selama beberapa abad," demikian tulis The Independent tentang tujuan wisata yang masuk ke wilayah Kepulauan Riau ini.

Di masa lalu, Bintan merupakan inti kekuatan kepulauan Melayu, termausk Singapura sekarang. Bintan adalah pusat perdagangan utama antara Cina dan India, tapi kemudian menghilang dari radar sejarah untuk menjadi terpencil mengantuk dipenuhi oleh bajak laut dan penyelundup.

"Pada abad ke-12, Pulau Bintan, sekitar satu-dan-a-setengah kali ukuran Singapura, dikenal sebagai "Pirate Island", lokasi yang ideal utama untuk bajak laut Melayu menjarah isi kapal yang lewat di kawasan itu," Ujar Marc Thalman, lelaki asal Swiss yang berhasil menyulap Bintan menjadi tempat wisata pilihan. Marc ditemui di pantai pribadinya, di samping kebun kelapa dan sungai bakau seluas hampir 20 hektar.

"Aset utama Bintan adalah keindahan alam dan tentu saja, akses mudah," katanya.

Bintan, yang hanya berjarak 50 kilometer dari Singapura serta pantainya yang indah, menjadi tempat persembunyian pilihan warga negeri singa dan wisatawan.  Kepulauan ini kini sedang dipromosikan menjadi pesaing  Bali. Dikelilingi oleh air turmalin dan taburan pulau kecil, itu adalah surga pohon palem yang klasik.

"Dari atas Anda akan melihat pemandangan yang luar biasa: karang-karang yang indah, pantai berpasir putih dan desa-desa nelayan tradisional," ujar Stuart Perkins, yang memiliki perusahaan ultralight Air Adventures Asia. Kantornya, hanya berjarak beberapa menit dari pengembangan real estat terbesar di pulau, Bintan Resorts. Ia menawarkan tur udara dengan menggunakan pesawat amfibi.

Stuart, yang telah dua tahun mengembangkan usaha di Bintan, berencana membuka sebuah restoran di kantong Bintan Resorts, dekat dengan resor Sanchaya.

Dari awang-awang, Sanchaya terlihat seperti tempat liburan yang indah dengan vila pribadi yang bertebaran di sepanjang pantai.Ini adalah pengembangan mewah pertama di Bintan dalam 10 tahun, tetapi tentu bukan yang terakhir.

Beberapa perkembangan high-end baru yang akan hadir dalam waktu dekat, di antaranya Alila Villas, yang telah lebih dulu hadir di Bali. Dua perkembangan besar yang membuka tahun depan termasuk Lagoi Bay dan Treasure Bay, yang mengkhususkan diri dalam lingkungan yang sensitif, serviced villa dan tempat peristirahatan inklusif yang dilengkapi dengan art shop dan tempat pilihan bersantap.

Di tengah perkembangan itu, Bintan tetaplah rumah bagi sekitar 335.000 penduduknya, termasuk Orang Laut, sebuah komunitas nelayan kecil yang hidup di rumah-rumah pantai dibangun di atas panggung yang tersebar di sepanjang pantainya.  Jadi berkunjung ke Bintan, wisatawan bisa mengenal lebih dekat orang laut ini.

Untuk saat ini setidaknya, Bintan memiliki yang terbaik dari banyak hal. Tempat pribadi untuk surfing, berbelanja di pelabuhan Tanjung Pinang dan desa nelayan di mana kita bisa makan panggang pasta ikan di daun palem. Ya tak berlebihan jika Bintan disbeut sebagai Bali di masa depan. (The Independent)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI