Makin Sedikit Remaja Konsumsi Alkohol dan Rokok

Esti Utami Suara.Com
Rabu, 17 Desember 2014 | 10:07 WIB
Makin Sedikit Remaja Konsumsi Alkohol dan Rokok
Ilustrasi remaja (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebuah penelitian di AS yang dirilis Selasa (16/12/2014) menyebut makin sedikit remaja AS mengonsumsi alkohol atau rokok dibanding 40 tahun sebelumnya. Namun demikian, jumlah remaja yang mengonsumsi obat-obatan terlarang tetap stabil. Penelitian yang dilakukan program pemantauan  University of Michigan ini memperkirakan sikap penolakan menjadi faktor utama yang memicu penurunan konsumsi minuman keras dan merokok pada remaja.

Kesimpulan ini setelah tim melacak data penyalahgunaan zat terlarang pada 40.000 dan 50.000 siswa di kelas 8, 10 dan 12 di 400 sekolah.

"Ada banyak berita baik dalam hasil tahun ini, namun masalah penggunaan narkoba remaja dan penyalahgunaan masih mengkhawatirkan," kata Lloyd Johnston, peneliti utama di survei tersebut.

Laporan itu menyebut, hanya 41 persen remaja yang disurvei mengatakan mereka minum alkohol, turun dari angka 61 persen pada tahun 1997. Penelitian itu juga menemukan pesta minuman keras juga turun tajam. Demikian juga, hanya 8 persen dari remaja yang disurvei mengatakan mereka merokok, turun dari 28 persen, pada tahun 1997.

Konsumsi alkohol dan rokok ini merupakan yang terendah dalam sejarah survei yang mulai dilakukan pada 1975. Penggunaan obat-obatan terlarang populer, termasuk ganja sintetis dan ekstasi juga menurun. Tapi konsumsi heroin, kokain dan methamphetamine kristal tidak berubah dalam dua tahun terakhir.

Mereka yang disurvei juga mengaku menyalahgunakan resep obat. Sementara remaja dilaporkan mengurangi penggunaan obat penghilang rasa sakit OxyContin, stimulan Ritalin dan obat penenang Adderall. Kedua obat tersebut digunakan untuk mengobati Attention Deficit Hyperactivity Disorder.

Mariyuana, yang sangat populer di kalangan remaja, juga menurun setelah lima tahun berurut terus meningkat. Sekitar 5,8 persen siswa SMU mengaku mengisap ganja setiap hari atau hampir setiap hari, turun dari 6,5 persen tahun sebelumnya. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI