Suara.com - Panitia tradisi Mandi Safar di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menjanjikan acara tahunan yang digelar Rabu (17/12/2014) akan berlangsung meriah dengan berbagai suguhan yang sudah disiapkan.
"Banyak hadiah yang disiapkan untuk warga," ujar Ketua Panitia Tradisi Mandi Safar Najmi Fuadi di Sampit, Minggu (15/12/2014).
Berdasarkan saran dan usulan dari beberapa sesepuh masyarakat Baamang dan Ketapang, acara akan dimulai dengan shalat zuhur berjamaah untuk umat muslim, doa bersama dan tolak bala di masjid, setelah itu baru digelar Mandi Safar.
Mandi Safar dipusatkan di Dermaga Habaring Hurung yang terletak di bibir Sungai Mentaya. Lokasi itu strategis karena mudah dijangkau oleh masyarakat dan letaknya dekat dengan pusat perbelanjaan Mentaya sehingga diharapkan akan menarik perhatian masyarakat.
Tradisi Mandi Safar hingga kini masih dilestarikan masyarakat Kotawaringin Timur. Mandi dengan bercebur ke sungai mengandung filosofi membersihkan diri dari hal-hal negatif sehingga diharapkan bisa terhindar dari bencana.
Tradisi itu dilaksanakan setiap hari Rabu terakhir pada Sapar, yakni dengan mandi bercebur ke Sungai Mentaya. Biasanya ribuan warga di sepanjang Sungai Mentaya ikut dalam acara itu dengan ramai-ramai bercebur ke sungai.
Kali ini, Mandi Safar yang sudah menjadi agenda pariwisata Kotawaringin Timur itu akan dimeriahkan beberapa acara lainnya, seperti bazar makanan dan kue tradisional, peragaan busana muslim, serta lomba menggambar dan mewarnai bagi anak-anak.
Mengenal Tradisi Mandi Safar di Kotawaringin Timur
Esti Utami Suara.Com
Senin, 15 Desember 2014 | 12:25 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Tradisi Rewang: Tumbuhkan Sikap Gotong Royong di Era Gempuran Egosentris
26 November 2024 | 15:15 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 10:33 WIB
Lifestyle | 09:35 WIB
Lifestyle | 09:05 WIB
Lifestyle | 07:30 WIB
Lifestyle | 07:15 WIB
Lifestyle | 06:45 WIB