"Dapatkah saya dibebaskan dari kelas olahraga?"
"Aku tidak bisa 'tidur' denganmu malam ini."
"Maaf saya mungkin menyebalkan!".
Itulah sederet 'permintaan' yang sering diungkapkan perempuan saat kedatangan tamu bulanan. Ya menstruasi adalah salah satu alasan kuno bagi perempuan untuk terbebas dari beberapa hal menyebalkan itu.
Sudah lama datang bulan jadi senjata bagi perempuan untuk itu, karena ini berlaku untuk hampir semua situasi dan tentu tak sopan bagi pihak lain untuk memverifikasi bahwa Anda benar-benar sedang datang bulan. Menurut sebuah survei yang dilakukan pada 2012 menunjukkan, 38 persen perempuan menggunakan alasan sedang datang bulan untuk menghindari hal-hal yang tidak ingin mereka lakukan.
Sehingga kemudian muncul perdebatan tentang perlunya cuti haid. Minggu ini, Gedis Grudzinskas, ginekolog ternama di London, Inggris mengatakan tempat kerja harus menawarkan cuti haid pada pekerja perempuannya.
"Beberapa perempuan merasa benar-benar sangat kesakitan saat menstruasi. Berangkat kerja adalah perjuangan berat bagi mereka," katanya kepada Daily Mail.
Sesuai rekomendasi Grudzinskas, perempuan akan mendapatkan beberapa hari setiap bulan dari "cuti haid," semacam seperti mendapatkan tiga hari sakit ekstra. Meski ia menjelaskan bahwa ini akan menjadi terpisah dari hari sakit, karena menurutnya menstruasi bukanlah penyakit. (Vice.co.uk)