Suara.com - Mungkin Anda sudah sering berkunjung ke Singapura. Dan selalu berkunjung ke itu-itu saja, Orchard Road, Marina Bay atau Kampung Bugis. Padahal jika Anda mau sedikit jeli, negeri pulau ini memiliki sejumlah tempat menarik yang bisa dikunjungi.
Berikut beberapa di antaranya:
Situs pertempuran Pantai Kranji
Situs ini merupakan saksi sejarah yang melibatkan perang invasi Jepang ke Singapura, dan salah satunya terjadi di sini pada 10 Februari 1942, ketika tentara kekaisaran menderita kekalahan, yang menyebabkan mereka panik dan hampir membatalkan misinya. Kini Pantai Kranji menjadi tempat yang tepat untuk melihat satwa liar, seperti elang bondol.
Taman kota Pearl Hill
Taman kota yang terletak di atas jalan yang sibuk di kawasan pecinan ini, dulunya bernama Bukit Stamford. Setelah perselisihan, akhirnya diputuskan untuk memberi nama bukit itu dengan nama Bukit Pearl, yang diambil dari nama Captain James Pearl salah satu gubernur jendral Singapura.
Dulunya ini merupakan tempat tertinggi di Singapura, tapi ketika tentara Inggris membangun benteng militer di Bukit Canning Bukit menjadi militer benteng, mereka menyadari bahwa Pearl Hill lebih tinggi sehingga diperintahkan untuk memangkas.
Tinggi Bukit Pearl sekarang ini kurang dari setengah tinggi sebelumnya. Dan kini menjadi tempat yang untuk mencari ketenangan tanpa harus meninggalkan pusat kota. Kolam kura-kura yang indah, dan dikelilingi oleh beberapa meja piknik untuk istirahat makan siang yang santai menjadi favorit tempat ini.
Makam Puteri Radin Mas Ayu
Pada 1973, pemerintah Singapura memutuskan untuk memindahkan makam untuk pembangunan kota, tapi dua kuburan kuno dipertahankan. Mereka termasuk seorang muslim asal Jawa dan keturunan bangsawan. Ini merupakan makam awal ada di Singapura, yang bertanggal sebelum tahun 1222.
Taman pemakaman Jepang
Makam yang treletak di tengah pemukiman penduduk di Hougang, wilayah timur laut Singapura ini disbeut sebagai pemakaman Jepang terbesar di Asia Tenggara. Memiliki 910 batu nisan, termasuk orang-orang dari Yamamoto Otokichi, warga Jepang pertama di Singapura, dan Futabatei Simei, penulis yang pertama kali membawa realisme sastra Jepang, serta pelacur muda Jepang, warga sipil, tentara dan penjahat perang dihukum.
Ada juga beberapa pohon tua yang dipertahankan, termasuk pohon lychee tua yang tidak berbuah karena iklim lokal dan pohon karet yang sisa hidup di daerah itu sebelumnya sebagai perkebunan karet. Ini sering dikunjungi mereka yang ingin menrasakan getaran Zen.
Suar Kuning Tanah Merah
Tanah Merah adalah istilah Melayu yang mengacu pada tebing laterit merah yang pernah ditemukan di sepanjang pantai dan digunakan sebagai penanda bahari. Pada abad ke-18, ada sebuah desa bernama Kampung Tanah Merah Besar yang dihuni suku Bugis, yang dikenal sebagai pedagang. Saat ini tempat ini menjadi lokasi terminal feri Tanah Merah, pintu gerbang ke Kepulauan Bintan dan Batam. Timurnya adalah Pantai Tanah Merah, meskipun tidak dapat diakses oleh publik.
Jika sedikit berputar, Anda akan mencapai sebuah mercusuar kuning cerah di tepi pemecah air. Butuhkan waktu untuk sampai ke sana, tapi Anda akan menemukan tempat bersantai sekaligus tempat memancing yang bagus di sini.
Menara pengintai Jurong Hill
Nama asli Jurong Hill adalah Bukit Perepok, dan itu adalah tempat yang menyenangkan untuk menghabiskan sore. The Garden of Fame memiliki banyak koleksi tanaman saat kunjungan kepala negara dari negara sahabat. Menara ini memiliki panorama memerintah kota Jurong, dan Anda akan melihat kawasan industri termasuk Pulau Jurong. Jurong bird park juga dekat jika Anda berencana untuk menghabiskan hari di kawasan ini. (The Guardian)