Waspadai Dampak Buruk Perjalanan ke Tempat Kerja

Jum'at, 05 Desember 2014 | 10:55 WIB
Waspadai Dampak Buruk Perjalanan ke Tempat Kerja
Kemacetan dituding sebagai biang keladi masalah para penglajo (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berapa jam sehari, Anda habiskan waktu untuk perjalanan ke tempat kerja, satu, dua, tiga atau bahkan empat jam? Jika memang lebih dari empat jam, Anda perlu menimbang-nimbang untuk pindah rumah atau pindah kerja.

Karena menurut sebuah penelitian terbaru dari University of Waterloo seperti dirilis di "World Leisure Journal", makin banyak waktu yang dihabiskan di jalan bisa berdampak buruk.  Makin lama berada di jalan, akan semakin rendah kualitas hidup seseorang. Bahkan bisa-bisa stres dan berbagai masalah kesehatan akan melanda.

"Kami menemukan bahwa semakin lama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk pergi bekerja, semakin rendah kepuasan mereka dengan kehidupannya," kata Margo Hilbrecht, profesor ilmu kesehatan terapan yang memimpin penelitian itu.

Penelitian itu menganalisis data  Statistik Kanada untuk lebih memahami hubungan antara waktu perjalanan dan kepuasan hidup seseorang. Mereka menemukan hubungan antara penurunan kepuasan hidup dengan perjalanan yang haus ditempuh ke tempat kerja.

"Beberapa orang mungkin menikmati perjalanan, tapi secara keseluruhan waktu tempuh yang lebih lama berhubungan dengan perasaan krisis yang dapat meningkatkan tingkat stres," kata Hilbrecht.

Salah satu faktor yang sangat berkorelasi dengan kepuasan hidup adalah kurangnya aktivitas fisik. Aktivitas fisik, ujar Hilbrecht, dapat mengurangi tingkat stres. Namun kendalanya, waktunya tidak ada.

"Kami belajar bahwa orang-orang yang memiliki waktu untuk beraktivitas fisik merasa lebih puas dengan hidupnya," pungkasnya.

Kemacetan selama ini dinilai sebagai biang utama, yang menggerus waktu para pekerja untuk beristirahat, bersantai maupun berkumpul dengan keluarga. Kemacetan juga dikaitkan dengan gangguan kesehatan mental dan fisik, termasuk hipertensi, obesitas, kelelahan dan segala penyakit yang berhubungan itu.  Faktor lain yang memengaruhi kepuasan hidup para penglaju adalah jam kerja yang fleksibel dan pendapatan yang sepadan.

"Ini pesan untuk para pekerja untuk mendorong jam kerja yang fleksibel atau meluangkan waktu untuk bersantai untuk meningkatkan kepuasan dalam kehidupan mereka," kata Hillbrecht. (timesofindia.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI