Serum "Antiaging" Ini Gunakan DNA Pasien

Selasa, 02 Desember 2014 | 11:38 WIB
Serum "Antiaging" Ini Gunakan DNA Pasien
Ilustrasi (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Seiring dengan perkembangan teknologi, perawatan kecantikan pun semakin inovatif. Untuk mencegah penuaan misalnya, para ahli kini menemukan metode baru yakni dengan menggunakan serum yang mengandung DNA diri sendiri.

Pengobatan revolusioner ini menggunakan mikrochip yang menciptakan profil genetik setiap individu. Profil genetik ini didapatkan setelah melakukan pengetesan selama 30 menit. Itu sebabnya para pasien  harus terlebih dahulu memesan serum sesuai dengan kebutuhan kulit masing-masing.

Uji klinis yang dilakukan oleh Geneu menunjukkan bahwa serum tersebut bisa mengurangi garis-garis halus dan kerutan hingga sepertiga hanya dalam waktu 12 minggu. Seperti dilansir dailymail.com, uji klinis tersebut mengkaji dua unsur genetik dari masing-masing individu, yakni kadar anti-oksidan dan seberapa cepat kulit mereka mendegradasi kolagen.

Dalam pengujian yang dilakukan di klinik Geneu di London, peneliti menyeka pipi pelanggan sebelum mengisolasi DNA dan menyuntikannya ke mikrocip. Dalam setengah jam, profil sudah siap dan krim anti penuaan dini dibuat untuk memberikan jumlah kolagen yang tepat, kadar protein struktural yang membuat kulit berisi dan anti-oksidan untuk mengurangi garis dan kerutan.

Inovasi ini lahir, setelah profesor Chris Toumazou dengan tekun melakukan penelitian selama 10 tahun. Selain serum dari DNA, ia juga menemukan implan koklea telinga, pankreas buatan untuk penderita diabetes tipe 1 dan monitor jantung nirkabel.

Ia mengatakan bahwa di sisi lain, apa yang diciptakannya bukan tentang serum melainkan pengetahuan.

"Terlalu banyak kolagen akan merusak kulit dan terlalu sedikit dampaknya tidak begitu terlihat. Tes ini menunjukkan seberapa banyak kandungannya di dalam metabolisme," katanya.

Ia mengklaim, serumnya yang seharga 600 poundsterling atau Rp12 juta ini sangat cocok untuk perempuan sebelum mereka menggunakan botox.  Namun ia menekankan, produknya bukan tentang dermatologi tetapi pencegahan masalah dan membuat kulit lebih sehat. Di masa depan ia berharap microcip itu bisa digunakan untuk  pengobatan. (dailymail.co.uk)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI