Cara Warga Menjaga Ciliwung

Esti Utami Suara.Com
Senin, 01 Desember 2014 | 12:01 WIB
Cara Warga Menjaga Ciliwung
Warga Cipayung, mencuci pakaian dan mandi di aliran Kali Ciliwung, Depok, Jawa Barat, Kamis (23/10/2014). [Antara/Indrianto Eko Suwarso]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komunitas Ciliwung Tandjoeng Oost mengadakan "Ekspedisi Perlindungan Sumber Mata Air" mulai 1 hingga 20 Desember 2014 mendatang, untuk meneliti baku mutu air yang menjadi hulu Sungai Ciliwung dan sekaligus konservasi.

Penelitian ini akan meliputi tiga kabupaten dan 66 desa, yang dilalui aliran sungai Ciliwung.   Sebanyak delapan orang dari komunitas tersebut berangkat dari Cisarua,Bogor, Jawa Barat, menuju Cianjur kemudian kembali lagi ke Bogor.  Setelah itu, katanya, mereka akan menyusuri Sungai Ciliwung mulai dari Cilebut sampai Manggarai, Jakarta Selatan.

"Kami miris waktu musim kemarau yang lalu, daerah yang sedianya berlimpah air, teriak kehabisan air. Sementara itu, ketika intensitas hujan tinggi, air melimpah ke mana-mana tanpa ada penampungan," kata relawan Komunitas Tandjoeng Oost, Danoe Winarya di Jakarta, Senin (1/12/2014).

Menurut Danoe, sumber mata air yang mestinya menjadi hak hidup masyarakat mulai terancam oleh komersialisasi dan privatisasi. Air yang tercurah ke Ciliwung, katanya, tercemar berat oleh limbah, baik rumah tangga maupun industri.

"Kami akan identifikasi sumber pencemar air sungai dan mendorong ditetapkannya regulasi perlindungan sumber air," kata Danoe.

Ekspedisi Perlindungan Sumber Mata Air itu, juga untuk sosialisasi dan konsultasi publik dalam hal konservasi air dan tanah serta sanitasi yang terus terpelihara agar dapat digunakan oleh generasi yang akan datang.

"Sumber air adalah area kawasan lindung yang memiliki sempadan hingga radius 200 meter. Selamatkan yang tersisa," kata Danoe sambil menambahkan, kegiatan serupa kan terus berlanjut dengan adanya pengawasan secara berkala. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI