Menjejak Sejarah Palembang di Sungai Musi

Minggu, 30 November 2014 | 07:33 WIB
Menjejak Sejarah Palembang di Sungai Musi
Jembatan Ampera yang membelah Sungai Musi (Antara/Rosa Panggabean)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sungai Musi, sudah lama menjadi bagian penting dari Kota Palembang, Sumatera Selatan. Dan kini sungai terpanjang di Pulau Sumatera ini menjadi salah satu tujuan wisata yang sayang dilewatkan.

"Menyusuri Sungai Musi, wisatawan dapat melihat sejarah Kota Palembang. Salah satunya dengan mengunjungi Pulo Kemaro atau Pulau Kemarau setelah sekitar 20 menit mengarungi Sungai Musi ," ujar Lena Sumartini, dari bagian Promosi Dalam Negeri Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan.

Salah satu jejak sejarah itu ada di Pulo Kemaro, tempat klenteng Hok Tjing Rio berada. Di Pulau Kemaro ini juga terdapat kuil Buddha yang disebut-sebut terbesar di Asia Tenggara. Di sini, umat Buddha masih sering menggelar doa atau sembahyang. Mereka yang datang ke Hok Tjing Rio tak hanya dari dalam, tetapi banyak juga yang datang dari Singapura, Malaysia, Thailand dan masih banyak lagi.

Jika berkunjung ke sini, saat Tahun Baru Imlek kita berkesemaptan menikmati pagelaran menyambut Cap Go Meh.

Sungai sepanjang 750 kilometer ini, sejak lama memang sudah menjadi andalan warga setempat untuk transportasi. Maka menyusuri Sungai Musi, wisatawan akan melihat kehidupan sehari-hari warga bumi Sriwijaya ini. Rumah-rumah tradisional di atas air, bisa ditemukan hampir di sepanjang tepi Sungai Musi.

Untuk Tur Sungai Musi, wisatawan dapat menggunakan perahu motor yang dapat disewa di bawah jembatan Ampera. Ada beberapa jenis perahu motor seperti speed boat, ketek, dan kapal kecil. Harganya berkisar antara Rp20 ribu hingga Rp100 ribu.

Lelah menyusuri Sungai Musi, Anda bisa bersantai di kafe atau restoran yang banyak terdapat di tepi Sungai Musi. Pinggiran Sungai Musi, memang telah disulap menjadi tempat rekreasi lengkap dengan kafe dan restoran yang menyediakan makanan khas Palembang.  Anda juga bisa berlama-lama menikmati kemegahan Jembatan Ampera yang membentang di atas Sungai Musi. Di malam hari, suasananya akan semakin asyik.

Menurut Lena secara bertahap, Sungai Musi akan dijadikan sebagai pusat kegiatan olahraga dan wisata sungai di Tanah Air.  Bahkan di akhir Bulan November ini, digelar Musi Triboatton, yakni lomba menyusuri Musi sepanjang 500 kilometer dengan menggunakan rafting, kayak ataupun perahu tradisional  

"Sekarang ini Musi Triboatton tengah digelar, dari 23-29 November 2014. Ini sebagai salah satu kegiatan promosi wisata dan olahraga air di sungai Musi," ujar dia.

Jadi, menyambangi Palembang tak lengkap jika tak menjajal Tur Sungai Musi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI