Di lantai paling atas, tepatnya di lantai 19 Hotel Mercure Simatupang Jakarta, Karumba Rooftop Rum Bar hadir dalam nafas Meksiko yang kental. Warna-warna mencolok tampak mendominasi rooftop bar yang menonjolkan pemandangan kota Jakarta bagian selatan.
Sebuah kolam kecil hadir di tengah-tengah bar ini. Beberapa sofa bergaya chic terjejer rapi mengitari kolam kecil ini. Menoleh ke arah kanan, ada meja bar dengan latar dinding penuh warna dan sofa-sofa yang nyaman. Siapapun bakal betah berlama-lama bersantai di sini sambil menyeruput mocktail atau cocktail dalam suasana yang penuh keceriaan.
Nafas Amerika Latin terasa kuat dalam penataan interior Karumba. Gaya Karibia hadir di beberapa sudut, dalam nuansa vintage. Dinamis dan terbuka, apalagi dengan pilihan musik dari berbagai genre macam R&B, reggae, soul, Latin Afro-funk hingga Jazz&calypso. Sedangkan di sisi kiri, dari balik jendela kaca tersaji pemandangan kota dan lalu lintas yang sibuk membuat ruangan ini seolah berada di luar ruang.
"Kami memilih konsep Karibian karena kami menonjolkam rum, yang memang terkenalnya dari sana. Kita bawa nafas itu ke sini. Sedangkan nama Karumba, kami dapatkan dari nama salah satu tarian di sana," jelas Arini N. Yulianti, PR & Marketing Manager Hotel Mercure.
Karumba memang membidik para pecinta rum, Cocktail dengan campuran rum yang eksotis. Rumnya sendiri, kata Arini, didatangkan langsung dari Meksiko.
Untuk makanan, Karumba juga menyajikan makanan Meksiko, dengan tambahan makanan dari Eropa. Maka di daftar menu saya menemukan nachos, pizza hingga spaghetti. Namun untuk para tamu yang menginginkan makanan khas Indonesia, Karumba dapat memesankan menu dari restoran lain di Hotel Mercure. Dan favorit di sini adalah sup buntut.
Suara.com -
Sore itu saya berkesempatan mencoba Nachos grande yang dibanderol Rp69 ribu. Makanan khas Meksiko ini memang pilihan tepat untuk menjadi teman menikmati senja Jakarta dari ketinggian di Karumba. Untuk minuman, saya memilih mocktail bernama Nojito (tanpa alkohol) porsi besar. Harganya Rp155 ribu. Rasa segar daun mint, terasa begitu mendominasi minuman ini. Sebenarnya menurut Arini, minuman favorit di Karumba adalah Tropical twister, yang menawarkan kelezatan coklat putih dengam krim soda dan stroberi. "Harganya Rp 45ribu," terang Arini.
Tetapi saya sudah terlanjur menikmati Lelehan keju dan renyahnya Nachos menggoyang lidah saya, sementara mata saya asyik menikmati Jakarta yang mulai menggelap dan kelip lampu yang menggantikan sinar matahari.
Sebenarnya Nachos grande dan Nojito baru awal, karena masih ada pesanan lainnya yakni Chimichangas. Menurut Arini, hidangan ini cocok jika Anda datang bersama teman ataupun kerabat. Karena Anda bisa berbagi kelezatan hasil paduan gurihnya ayam dan keju plus rasa tortilla. Selain dua hidangan di atas, adapula Quesadillas, Pizza meat lovers, hingga Coyaba spaghetti.
"Karumba buka sejak jam makan siang, pukul 12. Untuk makan siang biasanya memang lebih ke makanan berat. Lewat dari pukul 5, biasanya pengunjung lebih ke tapas atau sharing food aja," imbuh Arini. Maka jika Anda terjebak macet di Jakarta bagian selatan, luangkan ke Karumba. Menikmati matahari terbenam di Karumba itu, sesuatu banget!