Laki-laki Kini Bisa Merasakan Sakitnya Melahirkan

Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 21 November 2014 | 16:27 WIB
Laki-laki Kini Bisa Merasakan Sakitnya Melahirkan
Simulasi melahirkan. (Youtube)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebuah rumah sakit di Cina Timur menawarkan kesempatan bagi kaum Adam untuk merasakan sakitnya melahirkan setelah sejumlah ibu mengeluhkan kurangnya simpati dari pasangan mereka.

Sekitar 100 laki-laki berminat untuk mengikuti sesi gratis yang diadakan dua kali sepekan di rumah sakit bersalin Aima di provinsi Shandong ini. Sebagian besar dari laki-laki yang mendaftar adalah calon ayah yang menanti kelahiran bayinya. Sisanya adalah mereka yang mengaku penasaran dengan sensasi melahirkan.

Simulasi melahirkan dilakukan dengan memasang bantalan di perut yang dapat memberikan kejutan listrik yang memberi rasa sakit. Para peserta akan didera rasa sakit yang intensitasnya akan dinaikkan bertahap dari skala satu sampai sepuluh oleh suster dalam durasi hingga lima menit.

Song Siling yang sedang berencana memiliki anak bersama kekasihnya menutup mata dan meringis kesakitan saat jarum di monitor elektroda bergerak maju dengan bunyi "bip".

"Rasanya jantung dan paru-paru saya tercabik-cabik," kata Song yang kuat menahan sakit hingga level tujuh sebelum dengan panik melambaikan tangan pada suster agar mematikan sistem tersebut. Sedangkan peserta lainnya tumbang dalam hitungan menit karena tidak kuat menahan sakit.

Meskipun percobaan itu menimbulkan rasa sakit, para suster yang bertugas mengatakan simulasi tersebut tidak bisa menandingi rasa sakit saat melahirkan.

"Bila lelaki dapat merasakan sakitnya, mereka akan lebih mencintai dan memperhatian istri mereka," kata Lou Dezhu.

Wu Jianlong yang berhasil menahan sakit hingga level 10 mengatakan pengalaman tersebut mengubah drastis pandangannya terhadap proses melahirkan. Wu yang istrinya sedang mengandung tiga bulan berteriak-teriak kesakitan dan mengepalkan tangan sebelum menyerah dan meminta alat itu dihentikan.

"Karena semua perempuan punya anak dan biasanya prosesnya memakan waktu lama, saya pikir itu adalah sesuatu alami, sesuatu yang normal dan bisa dilewati oleh perempuan," katanya.

Tak seperti di negara Barat, hanya sedikit laki-laki Cina yang mendampingi istrinya melahirkan. Sebagian rumah sakit pemerintah bahkan melarang calon ayah untuk masuk ruangan meski mereka menginginkannya. (Reuters/Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI