Seorang perempuan yang membuka jasa pelukan kebanjiran pelanggan. Hanya dalam kurun waktu sejak membuka usahanya, perempuan itu sudah mendapat 10.000 permintaan pelukan.
Samantha Hess, nama perempuan itu. Ia membuka jasa peluk yang ia beri nama Cuddle Up To Me di Portland, Oregon, Amerika Serikat. Untuk mendapatkan pelukan hangat selama satu jam di kiosnya, pelanggan ditarik biaya sebesar 40 poundsterling atau sekitar Rp763 ribu.
Tak cuma dapat pelukan. Pelanggan juga akan dibelai rambutnya, digenggam tangannya, serta boleh meminta dipeluk dalam berbagai posisi.
Ternyata, layanannya banyak diminati, sampai-sampai Samantha merasa kewalahan dan harus mempekerjakan tiga tukang peluk lainnya.
"Permintaannya membludak," aku Samantha.
"Aku mendapat 10.000 email dalam sepekan," lanjutnya.
Samantha membantah jika layanan yang ia berikan ini berorientasi seksual. Sesi pelukan direkam dengan kamera, demi keamanan tukang peluk dan pelanggan yang dipeluk. Sebelum mendapat layanan di kios Samantha, para pelanggan juga menandatangani pernyataan bahwa mereka harus terlebih dahulu membersihkan diri, sopan, dan tetap mengenakan pakaian.
"Selain makanan dan tempat tinggal, sentuhan fisik juga merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan manusia," bunyi sebuah testimoni pelanggan.
"Ribuan orang tidak punya seorangpun untuk memeluk dan menenangkan mereka. Samantha Hess menyediakan layanan yang menjanjikan ketenangan, meredam depresi, dan memunculkan kebahagiaan," lanjut testimoni tersebut. (Metro)