Jangan anggap remeh hobi mengoleksi barang seperti diecast atau miniatur mobil. Ternyata, jumlah uang yang harus dikeluarkan oleh para diecaster, sebutan untuk kolektor diecast, terbilang cukup sensasional. Angkanya bisa beragam berdasarkan jenis serta kelangkaan.
"Makin langka, makin mahal," kata salah satu kolektor diecast jenis Mini Cooper, Gampon, kepada suara.com saat ditemui di ajang Indonesia Diecast Expo 2014, Balai Kartini, Jakarta, Minggu (16/11/2014).
Diecast memang terdiri dari beberapa merek pabrikan. Masing-masing produsen diecast tersebut tidak selalu mengeluarkan varian tertentu atau jenis yang dikeluarkan dalam bentuk terbatas.
Tidak hanya itu, Indonesia jarang menjadi target pasar para produsen sehingga para kolektor terpaksa memesan di luar Indonesia hingga ke Eropa dan Amerika Serikat.
Gampon mengaku pernah menghabiskan uang Rp15 juta untuk 32 buah diecast Mini Cooper.
Tidak jauh berbeda dengan Wahyu Hidayat yang mengoleksi Datsun BRE (Brokk Racing Enterprises). Dia bahkan tidak pernah bisa membeli mobil diecast incarannya di Indonesia.
Dia terpaksa membeli diecast Datsun BRE di Amerika Serikat dengan tambahan bea cukai dan ongkos kirim yang cukup besar.
"Kemarin saya beli empat dan untuk bayar bea cukai mencapai Rp2,8 juta di luar harga diecast dan shipping," katanya.
Namun Gampon dan Wahyu mengaku tidak menyesal. Bahkan mereka bertekad tidak akan menghentikan hobi mereka sebelum puas.
"Justru kalau pas ada enggak dibeli, nyeselnya lama banget," kata Gampon.
Membeli diecast ini, kata Gampon, bisa menjadi salah satu cara berinvestasi. Karena selama masih ada yang ingin menjadi kolektor dan menyukai diecast, harganya akan selalu naik.