Menguak Bisnis Besar Terkait Bokong Perempuan (2)

Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 14 November 2014 | 19:44 WIB
Menguak Bisnis Besar Terkait Bokong Perempuan (2)
Jennifer Lopez, selebritas yang ikut 'memicu' industri pembesaran bokong (shuttlestock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada sebuah tren yang sedang melanda dunia saat ini. Latihan kebugaran yang menjanjikan bisa membesarkan bokong makin diminati. Operasi yang memompa lemak ke bokong juga kian populer. Dan celana dalam dengan padding yang membuat bokong tampil lebih aduhai pun laris manis.

Sebenarnya keinginan untuk membesarkan bokong bukanlah hal baru. Dr Dionne Stephens, profesor asosiasi psikologi di Florida International University yang telah meneliti seksualitas dalam budaya populer, mengatakan sudah lama bokong besar menjadi idaman perempuan Latin dan hitam.

Namun belakangan, keinginan perempuan untuk memiliki bokong besar makin besar, sebagian besar karena pengaruh budaya pop. Selebriti utama seperti Lopez dan Minaj menerima aset yang cukup mereka pada kamera telah memberikan cap pantat.

"Ketika orang melihat hal-hal yang sama diulang di televisi maka itu akan menjadi dan lebih, menjadi normal," kata Stephens.

Sosiolog Perancis Jean-Claude Kaufmann mengamini. "Di Eropa, khususnya di Perancis, kini ada kecenderungan untuk memamerkan bokong seperti halnya payudara," ujarnya.

Menurutnya fenomena ini ada hubungannya dengan pengaruh Amerika Latin, tetapi kemunculan Beyonce dan bintang seperti Rihanna juga berpengaruh besar.

Beberapa pelaku bisnis yang mengkhususkan diri dalam puntung mengatakan budaya pop memiliki dampak langsung pada bottom line mereka.  Prosedure operasi pengangkatan pantat ala Brasil, di mana lemak disedot dari perut pasien lalu dicangkokkan ke bokong pasien  kini makin populer di Amerika Serikat.

Jenis operasi ini tergolong dalam operasi plastik yang paling cepat berkembang tahun lalu, bersama dengan implan bokong. Menurut Asosiasi Bedah Plastik Estetis, tercatat lebih dari 11.000 prosedur pada 2013 atau naik 58 persen dibanding 2012.

Dr Matthew Schulman, yang membuka praktik di New York, mengatakan tahun ini adalah tahun tersibuknya. Schulman, yang mematok biaya sebesar 10.000-13.000 dolar untuk operasi tiga jam, mengaku dalam seminggu ia bisa menangani enam sampai delapan pasien. Atau naik sekitar 25 persen dibanding tahun lalu. Menurutnya, rata-rata pasien mengingingkan bokong ala Khloe Kardashian ketimbang milik Kardashian, Minaj dan Lopez.

Namun demikian, banyak perempuan yang mempertaruhkan hidupnya dengan memilih operasi yang lebih murah tetapi tak terlalu aman. Mereka datang ke dokter palsu yang menyuntikkan silikon ke bokong mereka. Beberapa kasus malpraktik yang bahkan berakhir kematian dilaporkan di Miami, New York, Las Vegas dan Jackson, Mississippi.

Masalah lain adalah dokter yang melakukan operasi pembesaran bokong, banyak yang tidak memiliki pengalaman. Schulman mengatakan sekitar 20 persen pasiennya datang padanya untuk memperbaiki benjolan di bokong mereka akibat operais yang tak sesuai prosedur. (news.com.au)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI