Di tengah kepungan gedung-gedung jangkung, di kawasan Podomoro City, Jakarta Barat, Open Door hadir dengan sentuhan gaya industrial yang dominan. Bangunan satu lantai itu didominasi warna hitam dan abu-abu, berpadu dengan baja ekpsose yang menjadi struktur utamanya.
Masuk ke dalam, mata langsung disambut oleh kursi-kursi dari kayu ekspose dengan seratnya yang jelas terlihat. Juga meja dari drum bekas dan papan bekas peti kemas, yang berpadu dengan sofa-sofa warna biru. Suasananya terasa begitu akrab.
"Kami ingin menghadirkan konsep interaktif bistro di kalangan kaum muda di Jakarta," jelas Emil Halim, yang mendirikan Open Door bersama dua rekannya Steven Tjhang dan Davin Jiemy.
Ketika saya menyambangi Open Door Sabtu (25/10/2014) siang itu, Open Door cukup ramai. Hampir semua kursi yang tersedia terisi pengunjung. Hari itu Open Door, yang sudah mulai beroperasi sejak Mei 2014 sedang menggelar acara 'grand launching'. Sejumlah pelaku ekonomi kreatif diundang untuk menggelar karya mereka di sini.
Emil dan teman-temannnya, yang sebelumnya juga sukses membuka "East 8 New York Fusion Tapas&Bar" di Singapura, berkomitmen untuk menyediakan pengalaman bersantap yang penuh kesan bagi para pencari kesenangan.
Maka selain area utama, yang bergaya industrial halaman belakang Open Door juga disulap menjadi ruang duduk yang nyaman bagi mereka yang ingin menikamti kesejukan malam, di tengah hiruk pikuk kemacetan ibu kota.
Menikmati pemandangan gedung pencakar langit sembari menyeruput mocktails dan cocktails menjadi salah satu andalan Open Door yang mengedepankan interaksi. Nama Open Door, memiliki filosofi tersendiri.
"Kami ingin menyambut para tamu seperti layaknya sahabat lama, tetangga sekitar, dan/atau anggota keluarga, dengan berpedoman pada asas yang kualitas, pelayanan, dan lokasi yang mudah dicapai," terang Emil.
Steven Tjhang menambahkan, interaksi atau hubungan antar pengunjung jadi elemen penting di Open Door. "Kami bermaksud untuk membawa kembali semangat keakraban, keramahan, dan kesederhanaan; menghadirkan kembali pengalaman bersantap bagi mereka yang merindukan suasana kuliner yang tidak hanya makan atau minum,” ujarnya.
Lokasi Open Door yang berada di tengah kawasan komersil, gaya hidup, dan bisnis terkemuka Jakarta Barat, sepertinya selaras dengan misi ini. Keberadaan Open Door seolah ingin merangkul gelombang kreatifitas dalam industri gaya hidup yang terus berkembang di Jakarta.
Menu
Open Door menawarkan makanan rumahan, baik dari dalam maupun luar negeri. Ada makanan barat dengan twist rasa Asia yang sederhana tapi lezat dan kreatif. Di sini ada nasi goreng, mie goreng tengah kota, Tokyo banana, Kimchi kalbi burger, Curry dust chicken wings, dan Es campur Pannacota. Bagi mereka yang menginginkan minuman beralkohol, pop-up bar yang terletak di bagian depan menyediakan beragam mocktail dan cocktail yang yummy.
Dan menandai grand launchingnya siang itu, Open Door mengenalkan sederet menu baru. Dan saya berkesempatan mencicipi beberapa di antaranya, seperti Triple melting chesee pizza puff, Spicy chili crab spaghetti, Vietnam sweet spiced chicken chop with fried egg serta Skilet baked sunny side up eggs. Menu-menu ini adalah hidangan brunch.
Dari empat menu ini, terus terang saya paling suka dengan Triple melting chesee pizza puff. Pizzanya yang tipis menyerupai puff, terasa begitu lembut di mulut. Rasa gurih butter bercampur dengan daging asap, membuat lidah bergoyang. Skilet baked sunny side up eggsnya juga layak mendapat acungan jempol.
Sedangkan Spicy chili crab spaghetti, hadir berupa spaghetti plus daging kepiting dengan twist rasa rendang dan Vietnam sweet spiced chicken chopnya tak terlalu istimewa.
Sebagai hidangan penutup, dihidangkan Chocolate dipped frozen banana pops, berupa buah pisang yang dicelup dalam cokelat lalu dibalut berbagai kacang-kacangan. Tampilannya cukup menarik dan playfull. Rasanya? Tak kalah dari penampilannya.
Jadi jika Anda sedang mencari tempat kongkow, cobalah Open Door yang terletak di depan Lobby Royal Mediterania Garden, Jl. Letjen S. Parman Jakata Barat. Di hari kerja Open Door beroperasi dari jam 3 sore hingga jam 2 dini hari. Sedangkan di akhir pekan buka sejak pukul 10 pagi. Kisaran harga untuk minuman adalah Rp12 ribu hingga Rp70 ribu. Sedangkan makanan dipatok antara Rp24-100 ribu.