Yohana Yembise: Majukan Perempuan dan Kaum Disable

Esti Utami Suara.Com
Senin, 27 Oktober 2014 | 10:55 WIB
Yohana Yembise: Majukan Perempuan dan Kaum Disable
Yohana Susana Yembise (suara.com/Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - "Dukungan para sahabat dari #Jayapura #Papua adalah "oabat" untuk kerja bagi kemajuan perempuan Indonesia." Itulah kicauan Yohana Yembise di akun twitternya, setelah ia resmi ditunjuk menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK, Minggu (26/10/2014) malam.

Profesor perempuan pertama dari tanah Papua ini pun menuliskan salah satu tugas utamanya sebagai Menteri PP-PA adalah mengangkat derajat perempuan, anak dan orang cacat di Indonesia.

"Perempuan, anak dan orang cacat di LN derajatnya diangkat lebih tinggi, Indonesia? Jadi tugas kita bersama," tulisnya. Tak lupa perempuan bernama lengkap Yohana Susana Yembise, menuliskan kutipan kata-kata yang selalu ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo, yakni fokus untuk kerja, kerja dan kerja.

Sebelum ditunjuk menjadi menteri, Yohana yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 56 ini merupakan dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cenderawasih Jayapura, Papua. Ia menjadi perempuan Papua pertama yang diberi gelar guru besar oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai profesor doktor bidang silabus desain dan material development.

Ibu tiga anak kelahiran Manokwari, 1 Oktober 1958 memiliki segudang pengalaman, jabatan dalam pekerjaan. Ia antara lain pernah menjadi anggota Joint Selection Team (JST) Australian Development Scholarship beasiswa ADS/USAID tahun 2011.   Segudang pengalaman organisasi juga dimiliki Yohana, di antaranya terlibat dalam kegiatan kesenian yang disponsori badan kesenian Daerah Kabupaten Paniai di Nabire tahun 1974-1978. Pernah menjadi wakil ketua KNPI Kabupaten Paniai tahun 1984.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI