Memeriahkan hari terakhir Bazaar Fashion Festival 2014, Minggu (26/10/2014), Majunsha Nusantara menghelat pagelaran aksesoris khas Indonesia. Adalah Ria Glenn, Yasmin Wirjawan, Ina Symonds, dan Terry Supit, empat perempuan pendiri "Manjusha Nusantara", yang berusaha mengusung konsep keindahan perhiasaan dari sejumlah daerah di Indonesia.
Pada perhelatan itu, keempatnya memamerkan koleksi terbaru mereka yang diberi tajuk "Magnum Opus" yang bermakna keindahan. Koleksi ini mengeksplorasi kekayaan warisan perhiasan dalam budaya Nusantara.
Koleksi terbaru ini mengusung replika perhiasan seperti kalung, cincin, gelang, hingga mahkota kepala yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Dengan bentuk cenderung besar namun tetap mengesankan konsep yang sederhana, cocok dipadu padankan dengan outfit sehari-hari. Di tangan keempat perempuan ini, perhiasan bernuansa etnis itu berpadu apik dengan pakaian sehari-hari.
Itu juga yang menjadi tujuan Ria dan kawan-kawan menghadirkan koleksi perhiasan khas Indonesia dalam Majunsha Nusantara.
"Lewat Majunsha Nusantara, kami berharap perhiasan tradisional tidak lagi menjadi sesuatu yang dipakai pada acara khusus saja tapi juga bisa dipadupadankan dengan busana yang kita kenakan sehari-hari," jelas Ria sebelum pagelaran dihelat.
Koleksi magnum opus ini terinspirasi dari budaya berbagai daerah di Indonesia, seperti Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sumatra Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Kalung Taiganja, misalnya, didapatkan dari Sulawesi Tengah. Di daerah asalnya, kalung ini menunjukkan suatu kedudukan sosial seseorang. Ria dan kawan-kawan pun berusaha memodifikasi desain kalung taiganja namun tetap mencerminkan detil aslinya. Sebagian besar perhiasan dari Majunsha Nusantara yang didominasi warna perak keemasan ini diproduksi secara handmade, sehingga detil dan kualitasnya pun akan sangat terjaga.
"Satu model perhiasan hanya tersedia 3-4 buah," imbuh Ria. (Firsta Putri)