Mengusir Galau di "33 Degree Skybridge"

Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 24 Oktober 2014 | 15:39 WIB
Mengusir Galau di "33 Degree Skybridge"
33 Degree Skybrigde (suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Restoran bernama 33 Degree Skybridge ini, baru satu setengah bulan resmi dibuka. Namun, restoran berkonsep lounge dan dining yang menempati rooftop Hotel Aston Marina, Ancol, Jakarta Utara ini telah menjadi buah bibir warga ibukota. Ini karena 33 Degree Skybridge menawarkan sensasi yang berbeda.

Suara.com - Mungkin kalau hanya lounge dan dining di rooftop, itu biasa. Untuk membuktikan bedanya, saya pun memutuskan menyambangi 33 Degree Skybridge, dan mencari apa yang membuatnya berbeda dari rooftop lounge lain di Jakarta. Dan ketika saya berangkat ke Ancol sore itu, kawasan Jakarta baru saja diguyur hujan.

Ketika pintu lift yang mengantar saya ke lantai 33 Hotel Aston Marina Ancol, aroma khas laut menyambut saya. Alunan musik lembut dan dua pelayan yang sangat ramah mempersilahkan saya untuk masuk.

Dengan ditemani ujar Anggih Talang Mahardika, Club Manager 33 Degree Skybrigde saya berkeliling. Di sisi kiri pintu masuk setelah melewati sebuah pajangan sepeda klasik dengan mural cantik sebagai latarnya, ada sebuah ruangan cantik dengan beberapa sofa bergaya modern dan klasik.

Ruangan ini adalah dining area. Tapi saya ingin melihat pemandangan dari rooftop. Nuansa biru mendominasi tempat makan outdoor ini. Pemandangan yang tersaji senja itu membuat saya langsung terhipnotis. Pemandangan kota Jakarta terhampar di depan mata saya.  Selanjutnya, saya menuju lounge area yang terdapat di sisi sebelah kanan. Setelah melewati mural bernuansa oranye, tibalah kami di ruangan yang terasa sangat 'homey'.



"Di sini, kami memilih konsep bohemian yang memadukan unsur-unsur yang saling kontradiksi. Modern dan klasik, berantakan dan rapi, dipadukan dan akhirnya akan terlihat serasi dan indah,"  ujar Anggih.

Saya memang melihat tak ada yang seragam di sini, mulai dari interior, furnitur, hingga detil-detil yang menghiasi seluruh ruangan, semuanya memiliki tema berbeda. Namun semuanya terlihat nyaman dan indah dilihat. Setelah puas menikmati indoor lounge area, saya pun keluar untuk menikmati outdoor lounge area. Bangku anyaman bernuansa biru dan putih ini, sangat segar dipandang mata.

Apalagi di sini, saya bisa melihat lautan luas dengan kapal-kapal kecil yang sedang terparkir sekaligus pemandangan sibuknya kota, sekaligus jalan tol dengan lalu lintas yang membuatnya begitu indah ketika dinikmati dari sini.

"Ini yang membuat kita berbeda dari rooftop lounge biasanya. Kami memberikan pengalaman, di mana pengunjung dapat menikmati sea view dan city view sekaligus," papar Anggih.  Ia menyayangkan cuaca sore itu, yang sedikit mendung dan berkabut. Sayang memang, mengunjungi sebuah rooftop lounge dan dining saat cuaca mendung. Bisa dibayangkan, indahnya pemandangan ketika cuaca cerah.

Menu
Lounge dan dining berkapasitas sekitar 500 orang ini menyediakan beragam tapas dengan harga yang terjangkau. Sore itu saya berkesempatan mencoba beberapa menu yakni Pan fried salmon with garlic bread and organic Hollandise dan Lamb medallion with zuchini and prochini.

Keduanya sama-sama membuat 'nagih'. Sesuai dengan karakter tapas food yang memang membuat siapapun yang mencobanya, ingin memesan lagi dan lagi. Potongan salmon di fried salmon with garlic bread and organic Hollandise cukup besar dan empuk dan dipadukan dengan roti garlic membuatnya terasa gurih. Sedangkan daging kambing dari Lamb medallion with zuchini and prochini terasa berbumbu dan empuk. Tambahan potongan jamur dan timun membuatnya terasa segar.



Tak hanya tapas, di sini pengunjung juga bisa memesan maincourse, seperti Salmon and prawn with mint sauce seperti yang saya pesan senja itu.

Sajian cantik beberapa potongam salmon dan udang berwarna merah sangat menggugah. Mash potato yang digoreng agak garing membuat hidangan ini semakin lezat. Potongan sayur seperti buncis dan wortel tak ketinggalan. Rasa saus berwarna oranye itu sungguh pas terasa di lidah.

"Untuk makanan kami memang konsep utamanya itu tapas food, tapi kami juga tetap menyediakan maincourse. Jenisnya lebih ke western food. Range harganya cukup terjangkau, dari Rp85 ribu sampai maincourse Rp267 ribu," imbuh Anggih.

Sedangkan untuk minumannya, tersedia beragam mocktail, cocktail, wine hingga minuman yang dapat disesuaikan dengan makanan yang dibuat.

"Minuman ini diracik bartender kami dan sifatnya pairing food. Disesuaikan dengan makanan yang dipesan pengunjung. Makanan ini, cocoknya minum apa. Harganya dari Rp48 ribu hingga Rp150 ribu," kata laki-laki berkacamata itu. Seperti misalnya mocktail segar nan cantik bernama 'Brownie' Apple Juice Lemon Grass Mint Leaf and Caramel, 'Peach Berry' Stawberry Peach Lemon Ginger dan 'Orient' Guava Leci Lime Mint Leaf.



Dua hingga tiga tahun persiapan membuat rooftop lounge dan dining ini sepertinya memang tak sia-sia. Karena, tempat ini, dapat dibilang menjadi tujuan baru yang bakal favorit di Jakarta Utara. (Dinda Rachmawati)

REKOMENDASI

TERKINI